Pelopor Hutan Kemasyarakatan Lampung Nyaleg Lewat NasDem
LAMPUNG (1 Oktober): Tak cukup bagi Nurka Cahyaningsih mendarmabaktikan diri hanya lewat parlemen jalanan, aktivis NGO dan lembaga internasional ini sedang bersiap mengikuti Pileg 2019 bersama Partai NasDem.
Kelestarian alam dan lingkungan adalah fokus utama yang terus diperjuangkan caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Lampung 1 nomor urut 2 tersebut. Bidang itu telah dirintis sejak ia duduk di bangku kuliah di Universitas Lampung (Unila).
Passion kerja di lapangan begitu kentara dari perempuan lulusan S1 Ekonomi Pertanian dan S2 Politik Kebijakan Kehutanan Universitas Lampung ini. Tugasnya adalah memastikan masyarakat mendapat akses atau kepastian dan legalitas mengelola kawasan hutan.
“Mayoritas masyarakat Lampung adalah petani yang berdomisili di kawasan hutan. Tanah tak pernah bertambah tapi masyarakat terus bertambah dan butuh lahan garapan,” kata Nurka.
Menurut dia, masyarakat terpaksa masuk ke dalam kawasan hutan karena beberapa faktor, di antaranya adalah tekanan ekonomi. Ia pun bersama pemerintah terkait terus mencari kebijakan win-win solution sambil mengedukasi masyarakat untuk tidak boleh masuk kawasan hutan.
“Karena kalau dibiarkan terus dan tidak terkontrol, hutan akan rusak dan masyarakat tak jelas arah pembangunannya,” katanya.
Nurka yang gemar ngobrol dan suka berteman ini tidak canggung memberikan pendampingan dan advokasi serta pemahaman kepada masyarakat. Ia yakin bahwa hutan dapat menjadi perekat masyarakat dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah.
“Kalau ada warga terlanjur membuka lahan di hutan dan digarap itu dilegalkan dengan skema dan kebijakan yang mengaturnya agar masyarakat terarah seimbang ekologi dan sosial,” imbuhnya.
Menurut istri dari Ketua DPD NasDem Lampung Barat Ichwanto ini, masyarakat perlu bersama-sama melindungi aktivitas dan kelestarian hutan dengan mengacu pada regulasi.
“Satu satunya jalan adalah mempertemukan dengan solusi yang bisa disepakati bersama tapi jelas regulasinya,” katanya.
Nurka sebagai Ketua Dewan Kehutanan Nasional (Kamar LSM) ini juga memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal pembaruan kebijakan.
“Kita ingin mengawal apakah secara subtansi isu yang kita bawa dari lapangan ini tercover dalam regulasi supaya manfaatnya terasa ke masyarakat,” tegasnya.
Perintis Hutan Kemasyarakatan Lampung ini memilih gabung ke Partai NasDem lantaran melihat sebagian besar arah kebijakan NasDem adalah pembangunan masyarakat dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan capacity building yang selaras dengan jalan hidupnya.
Ia pun bangga dan sangat mendukung langkah kebijakan Partai NasDem dalam memberi seluas-luasnya ruang gerak kepada perempuan dalam konsep gender perspektif dan sosial inklusi bagi saudara-saudara difabel.
“Itu yang selama ini sering saya usung dalam kerja di lapangan bagaimana memberdayakan perempuan dan seluruh sosial inklusi harus terlibat,” terangnya.
Pernah satu waktu Nurka bersama organisasinya memberikan pendampingan selama tujuh tahun hingga tinggal bersama warga 24 jam dan menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan 300 keluarga petani di Lampung Barat.
“Kami berhasil mengantarkan masyarakat mendapatkan akses legal untuk boleh mengelola kawasan hutan yang diserahkan langsung oleh Presiden. Kami merasakan bahwa capaian tersebut sangat berarti bagi masyarakat,” terangnya.
Upaya Nurka bersama segenap instansi terkait dalam memastikan kepentingan masyarakat dapat terakomodir dalam regulasi pemerintah dirasakannya sebagai taburan benih manfaat yang tidak akan pernah sia-sia.
“Kalau ingat itu saya masih merinding dan terharu. Kami menyaksikan ketika izin itu diberikan, masyarakat langsung nangis dan sujud syukur,” pungkasnya.(*)