Saiful Bahari Menggarap Perubahan Bersama Petani

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (4 Oktober): Ketua Petani NasDem Saiful Bahari mengungkapkan kegelisahan sekaligus semangatnya dalam upaya membawa perubahan dan kemajuan di pertanian Indonesia. 

Menurutnya, masyarakat harus yakin bahwa melalui pertanian kedaulatan dan martabat bangsa akan berdiri.

Hal tersebut diutarakan Saiful dalam program persembahan Media Center Partai NasDem Ngopi Sore episode 41 yang tayang Rabu (3/10).

Satu dinamika baru di Indonesia, menurut Saiful, adalah terus menurunnya jumlah petani dari waktu ke waktu. 

Menurutnya, hal tersebut merupakan dampak dari terbatasnya luas lahan hingga pudarnya minat kaum muda dalam memajukan pertanian di Indonesia.

“Kita mengalami penurunan yang cukup serius dari sisi sosial demografi jumlah rumah tangga petani pangan semakin menurun dari 14 juta sekarang 12 juta jadi justru menurun,” katanya.

Ia begitu yakin dengan peran serta seluruh masyarakat dan elemen terkait maka akan melahirkan kebangkitan industri di desa sebagai kekuatan ekonomi baru di tanah air. Salah satu contoh yang amat diapresiasinya adalah bergulirnya program reformasi agraria di era pemerintahan presiden Jokowi.

“Program reforma agraria ini bukan milik segelintir negara tapi hampir semua negara yang industri sekarang maju itu pertama kali itu step awalnya melakukan refiorma afraria secara konsisten,” tegasnya.

Saiful melanjutkan masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh bersama di antaranya problem kualitas benih dan pupuk yang hingga saat ini belum terselesaikan.

Akan tetapi, menurut Saiful yang juga caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Jabar IV ini petani sudah semakin cerdas dalam menciptakan teknologi pendukung pertanian seperti pembuatan pupuk secara mandiri.

Menurutnya, arah pembangunan dan pemberdayaan petani jangan terkurung dalam paradigma lahan basah. Tetapi juga harus dioptimalkan lahan kering yang mencapai 60 persen. 

Petani NasDem sendiri saat ini, lanjut Saiful terus mengembangkan teknologi dan pendampingan kepada para petani.

“Kita sudah mulai melangkah kita sedang mempersiapkan pendampingan petani Indramayu dengan lahan sekitar 100 hektar lahan kering tidak ada air kita akan ciptakan teknologi sebagai lahan pertanian termodern,” ungkapnya.

Saiful mengatakan pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada para petani agar dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan sosial di pertanian seperti singkong yang menurutnya menjadi potensi besar yang dapat dimanfaatkan bukan hanya dari buahnya saja.

Ia pun memberikan gambaran bahwa pertanian Indonesia dapat mencapai dua hingga tiga kali lipat industri manufaktur dengan syarat adanya pertanian yang modern lengkap dengan sumber daya manusianya yang berkualitas.

“Harus yakin Indonesia jadi negara yang berdaulat dan bermartabat di mana tanah dipijak maka itu yang menjadi dasar kebangkitan Indonesia,” pungkasnya.(*)

Add Comment