Sahrul Gunawan Istikomah Membangun Negeri
JAKARTA (15 Oktober): Memiliki pendirian yang teguh adalah sisi lain dari seorang Sahrul Gunawan, 42. Politisi muda dari Partai NasDem ini sudah menyukai sesuatu dan memilih, ia akan bergeming.
Begitu pula ketika pemain sinetron Jin dan Jun tersebut mengagumi seseorang, ia akan mendukungnya. Seperti halnya saat baru-baru ini ia menyatakan jatuh hati kepada sosok Joko Widodo (Jokowi), Presiden Republik Indonesia.
"Jokowi itu sosok yang jujur dan ikhlas. Jadi, ikhlas adalah hal yang penting," kata penyanyi sekaligus pengusaha yang akrab disapa Arul itu.
Lebih jauh Arul juga menuturkan, Jokowi adalah personal yang kuat dan tenang. Bahkan, ia menyebut Presiden RI itu sebagai anugerah untuk Indonesia.
"Saya bisa bilang beliau anugerah untuk Indonesia karena kapan lagi kita bisa maju? Saya pikir, sosok beliau mewakili keinginan kita membangun Indonesia menjadi lebih baik," ungkap Arul.
Laki-laki berwajah imut itu terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) DPR RI melalui Partai NasDem untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V yang meliputi Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sama halnya dengan kekagumannya kepada sosok Jokowi, ia juga kukuh saat menjatuhkan pilihan partai politik (parpol) pada Partai NasDem.
"Partai NasDem sesuai dengan ideologi saya. Saya tidak peduli dengan pandangan orang-orang mengenai adanya partai Islam dan partai non-Islam. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengaktualisasikan diri," ungkapnya.
Menurutnya, Partai NasDem relevan dengan cita-cita dan keinginannya untuk membangun bangsa. Oleh karena itu, ia tidak peduli apabila ada pihak tertentu yang berpikiran jahat dan mencibir pilihannya.
Sahrul lalu berkisah. Sebelum memutuskan bergabung dengan Partai NasDem, ia hanya membutuhkan waktu lima bulan untuk berpikir dan mempertimbangkan sebab sebelumnya ia telah mengenal parpol tersebut lantaran sering menjadi MC (master ceremony) pada beberapa acara NasDem.
Oleh karena itu, ketika tawaran untuk bergabung datang, dengan profesional tawaran itu ia pertimbangkan, hingga akhirnya ia memutuskan bergabung. Faktor lain yang membuat ia akhirnya berkecimpung ke kancah politik, aku Sahrul, karena parpol tempatnya bergabung ialah pendukung Jokowi.
Sikap teguhnya itu juga yang akhirnya meluluhkan hati orang-orang yang semula menentang pilihannya terjun ke dunia politik, termasuk keluarga, sahabat, kolega bisnis, hingga karyawannya.
"Awalnya mereka tidak mendukung, tapi akhirnya paham," kenangnya.
Sahrul lalu mengungkapkan, saat awal ia memutuskan terjun ke dunia politik, jemaah umrah, agen-agen biro perjalanan umrah, dan sejumlah ustaz sahabatnya menentang langkahnya.
Bahkan, mereka menolak mengirimkan calon jemaah umrah melalui perusahaannya, dengan alasan karena tidak sepaham.
Namun, ia terus melangkah tanpa goyah, hingga kemudian mereka yang menentangnya melihat langkah itu bukan sebagai masalah.
"Saya istikamah saja. Sama seperti Pak Jokowi yang istikamah membangun negeri ini," pungkasnya. (Mediaindonesia/*)