Elite NasDem Turun Gunung

MAKASSAR, (25 Oktober): Sejumlah kader potensial partai politik sudah mulai turun gunung untuk meraih simpati masyarakat.  Persaingan ketat tokoh parpol terjadi di semua daerah pemilihan (Dapil). Khusus Partai NasDem, di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan (Sulsel) II ada nama mantan Gubernur Sulsel dua periode, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sang petahana, Akbar Faizal dan sejumlah tokoh lainnya.

Di Dapil Sulsel III, petahana Luthfi Andi Mukti harus bersaing dengan kehadiran Rusdi Masse (RMS) yang tak lain Ketua NasDem Sulsel.  Sedangkan di Dapil Sulsel 1, ada petahana Indira Chunda Thita SYL dan Tenri Olle YL.  RMS dan SYL sendiri sudah intens turun bersosialisasi, sementara Thita yang berstatus incumbent sudah kerap menyambangi sejumlah simpul relawan.

 

Thita yang dikonfirmasi mengaku dirinya harus berjuang turun ke masyarakat melihat kondisi yang ada. Kata dia bukan perkara mudah baginya jika menghadapi masyarakat yang kerap berubah dalam segi ekonomi, sosial dan bakan politik di lingkungannya.

Untuk itu, menjadi incumbent membuat ia lebih bekerja keras meraih simpati masyarakat. 

"Saya sudah dua periode di DPR RI. Tapi pileg ini bukan lagi soal incumbent atau bukan incumbent, tapi bagaimana kita memenangkan pertarungan yang ada. Makanya, saya selalu memanfaatkan waktu yang ada untuk turun," kata putri sulung mantan Gubernur Sulsel Syahrul YL ini.

Lebih jauh, kata Thita, setiap hari dirinya harus lebih dekat dengan masyarakat, meski tugasnya sebagai anggota dewan juga kadang memisahkannya dari masyarakat. Bahkan ia mengaku dalam sehari dirinya bisa mengunjungi lima titik untuk bersosialisasi.

"Minimal lima titik dalam sehari. Target, minimal suara sama dengan pileg lalu. Pileg lalu, saya mendapat 104 ribu suara," paparnya.

Soal strategi kampanye, wanita berparas cantik ini mengikuti platform partai. 

"Saya tidak mau menjanjikan apa-apa, cukup saya bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab saya," tutupnya.

Luthfi Andi Mukti juga mengaku sudah mulai melakukan sosialisasi dan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK). Bahkan menurutnya, APK yang dibuat dan dipasang atas permintaan masyarakat, khususnya di Luwu. 

"Sudah jalan, sudah tahapan pemasangan APK. Bahkan masyarakat datang sendiri meminta baliho," katanya.

Mantan Bupati Luwu Utara dua periode menyebutkan jika persaingan di internal partai maupun ekternal partai itu hal yang wajar. 

"Persaingan itu hal yang wajar dalam negara demokrasi dan itu hal yang biasa dan tidak bisa dihindarkan. Baik dengan internal maupun eskternal partai," ujarnya.

Kehadiran RMS di dapil yang sama, tidak membuat Luthfi Andi Mukti begitu tersaingi. Menurutnya, pileg ini sebagai bentuk kerja-kerja membesarkan partai bukan diri sendiri. 

"Semua bagus jika bekerja maksimal dan kita berharap partai bisa meraup suara. Siapa yang duduk adalah rezeki yang penting semua kerja untuk partai," tuturnya.

Mantan Ketua DPW NasDem Sulsel menyebutkan, jika setiap caleg pastinya memiliki basis tersendiri. 

"Masing-masing calon mengetahui di mana kantong-kantong suaranya," lanjutnya.

Hal yang sama juga diungkapkan incumbent lainnya, Akbar Faisal. Ia mengaku jika dalam internal partai tidak ada persaingan, tapi semua caleg bekerja untuk partai. 

"Tidak ada persaingan, ini kerja sama antara caleg untuk partai. Soal siapa yang dapat kursi itu nasibnya karena kita bekerja untuk partai," tuturnya.

Kehadiran SYL di Partai NasDem dan maju di Dapil Sulsel 2 menjadi kesyukuran Akbar Faisal.  Menurutnya, SYL adalah tokoh dan telah dikenal oleh masyarakat Sulsel setelah menjadi Gubernur selama dua priode. 

"Pak Syahrul adalah tokoh yang bisa membesarkan partai dan kita bisa saling membantu untuk membesarkan partai," ujarnya.

Anggota DPR RI ini menyebutkan,  kehadiran SYL di partai besutan Surya Paloh itu bisa meraih suara sebanyak mungkin dan mendudukkan kader di parlemen sesuai harapan. "Dapil 2 bolehlah bermimpi dua atau tiga kursi. Jadi ini kekuatan bagi kita untuk mendapatkan kursi," tuturnya.

Sementara untuk pemilih, Akbar Faisal menyebutkan, masyarakat sudah tahu apa yang selama ini dia kerja setelah duduk di Senayan. 

"Masyarakat sudah tahu apa yang sudah saya lakukan dan mereka pasti pemilih yang logis dan mengetahui apa yang telah saya kerjakan," tutupnya. (*)

Add Comment