Sugeng Ungkap Selatan Harus Jadi Kiblat Pembangunan

JAKARTA (30 Oktober): Politisi yang juga salah satu pendiri Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa sudah saatnya wilayah selatan Jawa menjadi kiblat pembangunan. Menurutnya, sejauh ini pemerintah terlalu fokus dengan pembangunan di kawasan utara.

Hal tersebut disampaikan caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Jawa Tengah VIII nomor urut 1 ini dalam program persembahan Media Center Partai NasDem Ngopi Sore episode 44, pekan lalu.

Sugeng meyakini bahwa daerah pemilihannya yang meliputi wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas itu memiliki potensi yang luar biasa. Akan tetapi ia melihat pemerintah sejak zaman Presiden Soeharto cenderung memiliki orientasi pembangunan di wilayah utara.

Ia menjawab statemennya itu dengan sederet contoh infrakstuktur seperti Pelabuhan Tanjung Priok yang ada di Jakarta Utara dan Pelabuhan Tanjung Perak yang juga cenderung di utara.

Padahal Sugeng melihat bahwa keindahan orang Jawa itu adalah kidul. “Segoro Sisih Kidul,” katanya dalam acara yang dipandu Gantyo Koespradono, caleg DPR RI Nasdem Dapil Jateng 2.

“Tetapi orang Jawa dulu kalau membangun rumah itu madep kidul. Dan ternyata itu sesuai apabila secara kesehatan maka sirkulasi udara bagus karena kamar utama biasanya ada di sebelah kiri menatap matahari pagi,” katanya.

Pria yang mendirikan Partai NasDem untuk berjuang bersama memotong mata rantai korupsi ini melihat daerah Kabupaten Cilacap dan Banyumas memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan.

“Titik sumbunya ada di Banyumas dan Cilacap.  Pelabuhan alam di Cilacap itu terbaik di Indonesia tanpa dikeruk atau reklamalasi kapal dari mana saja bisa merapat,” terangnya.

Menurut Sugeng, karena selain memang wilayah kidul itu menjadi kiblat kukltural orang-orang Jawa, tapi juga memang mengandung potensi besar maka ia menilai wajar banyak proyek strategis seperti pengolahan minyak pertamina di kawasan Cilacap.

“Pelabuhan sangat bagus untuk dikembangkan tidak saja proyek strategis seperti refining atau power plan dan industri seperti pabrik semen Holcim, tetapi juga menjadi pelabuhan niaga internasional,” ungkapnya.

Ia bertekad untuk dapat menghadirkan paradigma baru dalam pembangunan kawasan selatan seperti halnya di beberapa tempat mulai memberikan perhatiannya ke daerah selatan.

Sugeng mencontohkan Sultan HB X di Yogya dengan proyek pembangunan Bandara di Kulon Progo. 

“Saya akan mengubah orientasi pembangunan Pulau Jawa yang tidak lagi terfokus di Pantura yakni melalui pembangunan selatan-selatan,” terangnya.

Sugeng mengemukakan saat ini kinerja Presiden Jokowi sangat dapat dirasakan oleh masyarakat luas, meski begitu ia meyakini seluruh masyarakat Cilacap dan Banyumas yang merupakan kolaborasi wilayah pegunungan dan pantai harus mendapatkan kesempatan tersebut secara merata.

Untuk itu ia sudah merancang perjuangannya di Senayan nanti dengan memperjuangkan tingkat kemiskinan dan pengangguran semakin berkurang dengan balai latihan kerja bertaraf internasional yang kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan kerja.

“Ternyata kita memang harus bangkitkan kembali kesadaran kita di DPR bahwa Pulau Jawa tidak lagi orientasi pembangunan utara utara tapi harus selatan selatan,” katanya.

Menurutnya, masyarakat Cilacap dan Banyumas memiliki semangat dan etos kerja yang luar biasa, hal tersebut dibuktikan dengan angka pekerja ke luar negeri yang kebanyakan berasal dari sana.

Belum lagi, menurut Sugeng, kawasan industri garmen dan pengolahan ikan yang banyak tersebar di sana. 

“Bayangkan di Pelabuhan Cilacap itu banyak sekali tempat pengolahan ikan dan hasilnya luar biasa,” ungkapnya.

Sugeng menerangkan bahwa dirinya harus mengikuti kontestasi pileg yang luar biasa. Bayangkan ia harus memperebutkan delapan kursi DPR RI dari 144 caleg yang ada di dapil tersebut.

“Saya harus menyelami betul apa yang ada di dapil delapan dapat dipastikan Jumat Sabtu Minggu saya ada di dapil masuk ke seluruh komunitas pasar dan tokoh masyarkat pemuda hingga lintas profesi,” terangnya.

Terkait Partai NasDem mengusung  Presiden Jokowi untuk maju kembali di pilpres mendatang, Sugeng pun bersyukur bahwa dukungan tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat.

 Menurutnya, di mana pun ia hadir ke masyarakat selalu mendapat sambutan yang hangat.

Begitu juga dengan Presiden Jokowi yang hasil kerjanya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan juga menurut Sugeng, masyarakat dapat membedakan mana yang memang benar-benar merakyat dan berprestasi seperti Jokowi.

“Masyarakat menginginkan dua kali karena memang pak Jokowi itu inspiring dan juga sangat merakyat serta mendapat pengakuan genuine dari masyarakat tentang Pak Jokowi,” pungkasnya.(*)

Add Comment