Masykur Serap Keluhan Nelayan Donggala yang Butuh Alat Tangkap

DONGGALA (12 November): Pasca bencana gempa dan tsunami, sejumlah nelayan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendesak pemerintah daerah segera mengupayakan program pemulihan terhadap nelayan. Khususnya bagi mereka yang kini tidak lagi memiliki alat tangkap. 

Kondisi seperti itu merata di hampir seluruh wilayah kecamatan yang porak poranda disapu tsunami.  Seperti di wilayah pesisir Kacamatan Tanantovea, Sindue, Sindue Tobata, Sindue Tombusabora, Sirenja dan Banawa serta di beberapa wilayah lainnya. 

Muhammad Masykur, anggota DPRD Provinsi Sulteng dari Fraksi NasDem saat ditemui di sela-sela kunjungan reses di Kacamatan Sirenja (11/11)  mengatakan dalam kondisi  seperti ini mestinya sedapat mungkin pemerintah daerah bergerak cepat.

 

Hal yang urgen segera dipastikan adalah penguatan data. Data menjadi sesuatu yang wajib dipastikan keakuratannya oleh Pemda.  

"Nelayan kita saat ini butuh difasilitasi alat tangkap agar dapat memiliki sumber penghasilan dan secara perlahan menata kehidupan baru. Sebab, rumah mereka hancur dan kini hidup di tenda pengungsian," ungkap Masykur.  

Abdullah, salah seorang nelayan Desa Lero menuturkan kondisi yang dihadapi. Akibat gempa dan tsunami,  rumah dan alat tangkap yang dimilikinya hilang tanpa bekas. Tidak ada lagi yang tersisa.

"Kini saya dan keluarga harus memulai dari nol lagi. Harus bertahap memang. Tidak bisa tidak mesti dilalui. Tinggal kuncinya ada di pemerintah daerah. Jika ditanya apakah kami sudah siap bekerja dan kembali melaut, kami jawab ya karena mau sampai kapan kami begini," tutur Dullah. 

Bagi Dullah, bencana alam 28 September menyisakan banyak cerita duka selamat dari terjangan tsunami dengan hanya baju di badan. Bersama keluarga ia kini hidup di tenda pengungsian Lapangan Sanggola, dusun 01 Pompaya, Desa Lero.

Hal yang sama dituturkan  Aspar, nelayan dari Desa Tanjung Padang Kecamatan Sirenja. 

"Jangankan rumah, perahu, mesin ketinting serta perlengkapan alat tangkapnya tidak terselamatkan. Syukurlah alhamdulilah kami masih selamat dari bencana kemarin," ujar Aspar. 

Mendengar keluhan warga seperti itu, Masykur yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Sigi meminta pemerintah daerah bergerak cepat fokus kerja pemulihan ekonomi warga korban. 

"Hal demikian dimaksudkan agar dapat menjadikan ekonomi warga mulai tumbuh kembali," tegas Masykur.(*)

Add Comment