Tak Canggung Masuk Gang, Shanti Tawarkan Cara Baru Berpolitik

JAKARTA (18 November): Penasihat ASEAN yang kini berjuang bersama Partai NasDem Shanti Ramchand Shamdasani tak canggung menyusuri gang kecil bertemu warga di kawasan padat penduduk, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).

Sebagai caleg DPR RI Partai NasDem Dapil DKI Jakarta II Shanti menawarkan gagasan baru dalam berpolitik. Senafas dengan gagasan yang diusung Partai NasDem, sejak awal Shanti mengumumkan kepada publik melalui media sosialnya bahwa “tidak ada politik uang” dalam pencalonannya.

“Ini adalah langkah saya mencoba untuk membuat perbedaan dalam kehidupan manusia,” ucap santi kepada partainasdem.id, Minggu (18/11).

Shanti yang belasan tahun menetap di luar negeri ini memilih pulang  untuk ikut membangun bangsa.  Setelah pulang Shanti segera tancap gas bertemu warga dari satu kampung ke kampung lain, dari satu pintu ke pintu lain untuk menawarkan politik baru yang etis dan bersih.

Sebelum turun bertemu warga, Shanti terlebih dahulu memastikan bahwa daerah yang ia kunjungi merupakan wilayah dengan masyarakat yang memiliki integritas dan jauh dari praktik politik uang.

“Saya hanya mau turun berkampanye di titik-titik yang memiliki integritas tinggi, tidak bisa dibeli dan dihina pakai duit,” tulis Shanti di akun facebooknya.

Dalam kunjungannya di dapil, Shanti melakukan berbagai kegiatan yang dikemas menarik. Mulai dari diskusi, merayakan ulang tahun bersama Ketua RT hingga mengunjungi orang sakit. Saat mengunjungi orang sakit pun Shanti menolak untuk diambil fotonya.

Tak jarang Shanti bersama tim harus berjibaku berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi berikutnya sejak pagi hingga larut malam.

“Begitu banyak cinta, kehormatan, penghargaan yang datang dari orang-orang. Itu dipicu oleh pengumuman Facebook saya tentang "panggilan untuk menjadi caleg yang bersih", mengatakan tidak pada politik uang,” ungkapnya.

Caleg nomor urut 4 ini menjadi figur politisi yang mengikuti apa kata hatinya yakni menginginkan hal baru yang jauh lebih bersih dan etis dalam berpolitik. 

Awalnya Shanti merasa akan mendapat penolakan dari warga lantaran mencoba menawarkan gagasan baru dalam berpolitik yang jauh dari politik uang. Tetapi justru sebaliknya, apresiasi dan pujian hingga undangan untuk melakukan kampanye lebih banyak mengalir masuk.

“Kadang-kadang, saya berjuang untuk bertahan, tetapi ini hanya pembelajaran menuju sesuatu yang lebih baik,” tandasnya.(*)

Add Comment