a

Yulisa Dititipi Salam WNI di Jepang untuk Surya Paloh dan Jokowi

Yulisa Dititipi Salam WNI di Jepang untuk Surya Paloh dan Jokowi

OARAI (4 Desember): Politisi Partai NasDem Yulisa Baramuli bersilaturahmi dengan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kota Oarai, Provinsi Ibaraki, Jepang, Minggu (2/12).

Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil DKI Jakarta II nomor urut 5 ini mengisi agenda roadshownya di Jepang dengan bertemu warga negara Indonesia di Kota Oarai dan sekitarnya yang sudah sangat terkenal dengan sematan Kampung Manado atau Kampung Kawanua Jepang.

Kedatangan Yulisa segera mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang tergabung dalam komunitas Paimpuluan ne Tonsea (PNT) dan Sahabat Indonesia.

 Yulisa merasa takjub setelah mengetahui jumlah warga Indonesia di Oarai mencapai angka tiga ribuan.

Warga Indonesia di Oarai pun saat berbincang dengan Yulisa mengutarakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, bahkan mendukung kembali Presiden Jokowi di pemilu mendatang.

“Kemarin itu ke Provinsi Ibaraki dan ibu kotanya namanya Mito tapi kita ke desa dijuluki Desa Manado namanya Oarai,” kata Yulisa kepada partainasdem.id, Senin (3/12).
“Salam buat Pak Surya Paloh kami semua mendukung Jokowi,” sebut salah seorang warga.

Yulisa juga membahas mengenai masa depan pendidikan dan kebudayaan Indonesia bagi tenaga kerja Indonesia maupun warga Indonesia yang tinggal bersama keluarganya di Jepang.

Hal tersebut diulas Yulisa bersama Ketua Paimpuluan ne Tonsea (PNT) di Jepang Kiki Sinaulan dan Direktur Utama Sahabat Indonesia Johny Galag.

Menurut Wasekjen Bidang Eksternal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem ini, kontribusi dalam pemberdayaan Indonesia di Jepang dalam berbagai bidang termasuk pendidikan, sosial budaya dan perlindungan masyarakat harus terus digaungkan.

Yulisa pun menyampaikan apresiasinya kepada Rumah Belajar Indonesia (RBI) 'Sahabat Indonesia' di Oarai Ibaraki, Jepang yang sudah berdiri sejak empat tahun lalu sebagai lembaga non profit dalam menyambung dedikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan warga Indonesia di Jepang.

Menurut Yulisa, diperlukan adanya kolaborasi dari berbagai pihak seperti PNT yang bersifat kedaerahan merawat budaya bangsa dan Sahabat Indonesia sebagai LSM pendidikan nirlaba serta dukungan pemerintah untuk memastikan terpenuhinya hak-hak pendidikan warga Indonesia di Jepang.

“Bagus ini resmi hanya mereka perlu dukungan, LSM ini bagus banget. Untuk tenaga pengajar atau guru mereka kerja sama dengan Sekolah Republik Indonesia di Tokyo (SRIT),” ungkap Yulisa.

Rumah Belajar Indonesia (RBI) Sahabat Indonesia didirikan dengan tujuan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan pendidikan bahasa dan budaya Indonesia kepada WNI bersama keluarganya yang hidup di Jepang.

“Serta sambil memberikan perlindungan terhadap masalah hak asasi tenaga kerja Indonesia dan kehidupan hakiki warga yang berasal dari Indonesia juga membangun hubungan baik dengan masyarakat Jepang,” ujar Direktur Utama Sahabat Indonesia Johny Galag.

Johny menambahkan Sahabat Indonesia telah mendapat izin resmi dari Pemerintah Jepang serta mendapat apresiasi positif dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo Jepang.

“Dengan adanya wadah ini untuk mempererat hubungan baik antara sesama anak WNI dan juga menciptakan interaksi yang baik dengan orang asing yang ada di Jepang dan tentu lebih Kudus dengan orang Jepang pastinya,” tambahnya.

Johny pun berharap ke depan ditambah dengan adanya kehadiran Yulisa akan dapat terjalin kerjasama yang baik di berbagai kegiatan dengan berbagai pihak. 

“Mudah-mudahan bisa bersinergi dengan siapa saja apakah lembaga swasta atau pemerintah karena ini untuk kebutuhan generasi kita yang ada di rantau,” ungkapnya.

RBI memberikan pendidikan non formal yang diisi setiap sabtu pada minggu bulan pertama untuk memberikan pemahaman keindonesiaan seperti pengetahuan sosial, geografi hingga kebudayaan tanah air termasuk Bahasa Indonesia dan mengenalkan lambang serta ideologi negara.(*)

Add Comment