NasDem Papua Minta Kasus Nduga Kedepankan Nilai Kemanusiaan
SENTANI (8 Desember): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Papua meminta kepada semua pihak yang berkepentingan dalam penanganan kasus penembakan puluhan pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, serta tidak melakukan pendekatan militer secara besar-besaran.
Hal itu ditegaskan Ketua DPW NasDem Papua Mathius Awoitauw, SE, MSi, kepada wartawan usai kegiatan Pembekalan Komisi Saksi NasDem (KSN) se-Provinsi Papua, di Hotel Grand Allison, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (6/12).
“Jadi, Partai NasDem dalam situasi di Kabupaten Nduga itu mengimbau kepada semua pihak yang berkepentingan atau yang bersangkutan dalam penanganan (kasus penembakan) ini. Kalau bisa ditangani dengan mengedepankan kemanusiaan, mengedepankan dengan cara-cara yang terbaik,” ujar Mathius.
Mathius menambahkan, bukan dengan cara pendekatan militer yang besar. Karena menurut Bupati Jayapura itu, akan berimbas pada masyarakat lokal yang tidak mengetahui apa-apa tentang situasi yang terjadi saat ini.
Mathius menilai masyarakat setempat yang ada di Kabupaten Nduga harus dilindungi, sementara untuk penegakan hukum tetap dilaksanakan.
“Harus melindungi masyarakat setempat yang ada di Kabupaten Nduga, tetapi penegakan hukum tetap harus dilakukan,” ungkap Mathius, seperti dikutip dari lintaspapua.com.
Di sisi lain, tambah Mathius, Partai NasDem juga berharap pembangunan infrastruktur yang sementara dibangun dalam kepemimpinan Presiden Jokowi dan Gubernur Lukas Enembe ini terus dilanjutkan. Sebab, ia menilai pembangunan infrastruktur ini sangat penting untuk membuka isolasi dan juga mempercepat kemajuan-kemajuan di Provinsi Papua.
“Dengan demikian, kita berharap dalam penanganan ini juga mengidentifikasi secara cermat dengan data yang akurat, melibatkan pihak-pihak yang berkompoten untuk bisa mendapatkan sebenarnya apa yang terjadi. Supaya dalam penanganannya ke depan bisa lebih membumi dan berkepanjangan, serta tidak hanya instan agar apa yang terjadi saat ini tidak pernah akan terjadi lagi untuk selama-lamanya,” pungkas Mathius.(*)