Jangan Jadi Kader Sontoloyo

PALEMBANG (10 Desember):  Seluruh kader partai politik yang mendukung capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin termasuk calon anggota legislatif (caleg) dan bukan caleg berikut tim suksesnya harus menjadi duta bagi capres dan cawapres Jokowi dan Ma'ruf Amin. 

Hal itu disampaikan  Direktur Komunikasi dan Politik Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, H Eddy Rianto di Palembang Sumsel, Senin (10/12).

“Jangan sungkan-sungkan apalagi sampai takut-takut kepada masyarakat.  Masyarakat akan lebih  menghargai kita, ketika posisi kita sebagai pendukung Jokowi-Ma’ruf, kita terangkan apa yang menjadi kinerja, apa yang menjadi keberhasilan,” kata Eddy Rianto. 

Ketua Komisi Saksi NasDem (KSN) Wilayah Sumsel itu juga menjelaskan, keberhasilan Jokowi selama ini harus dikampanyekan door to door ketika mereka turun ke konstituen dan mengkampanyekan apa yang sudah dilakukan Jokowi selama ini.

Seperti membuat program Indonesia Pintar melalui kartu pintarnya, membuat program Indonesia sehat. Dari sekian banyak Presiden RI selama ini hanya Jokowi yang banyak menurunkan anggaran di Sumsel hingga triliunan rupiah.

“Berarti Sumsel diperhatikan. Soal getah murah kita prihatin dan getah murah  ini juga terjadi di Malaysia, Thailand, Vietnam juga murah. Saya yakin  pemerintah, juga Jokowi memberikan perhatian kepada masyarakat, bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alhamdulilah karet masyarakat sudah dibeli pemerintah dengan harga tinggi untuk dijadikan bahan campuran aspal dan ini akan dilakukan terus menerus,” katanya.

 

Menurut politisi Partai NasDem itu, dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan  pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf dan melihat ada kader yang mendukung capres-cawapres lain, dia tidak akan memilih orang tersebut karena mereka tidak konsisten terhadap institusi sendiri.

”Masak partainya mendukung Jokowi tapi mereka mendukung capres yang lain. Kalau enggak setuju dengan calon yang didukung partai, keluar dong dari partai ngapain takut. Soal masyarakat mau mengikuti Alhamdulilah, tapi sebagai orang partai yang memiliki komitmen di partai politik tentunya harus kita suarakan apa yang menjadi kebijakan dari partai. Sontoloyo kalau partai kita dukung A ternyata sebagai kader kita dukung B. Ini kader sontoloyo,” tegas Eddy. (beritapagi.com/*)

Add Comment