Caleg NasDem Prihatin Sampah Menumpuk di Sungai Martapura
BANJARMASIN (11 Desember): Fenomena musiman menumpuknya sampah eceng gondok di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi. Seperti biasa sampah kiriman itu menumpuk di Jembatan Antasari dan Jembatan Pasar Lama Banjarmasin, sejak Minggu (9/12).
Akibatnya jalur transportasi air juga terpaksa terhenti. Menanggapi hal itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Banjarmasin M Rivadin Azhari berpendapat, perlu adanya satuan tugas (satgas) sungai untuk melakukan pembersihan sampah.
‘Ini kan sampah kiriman akibat intensitas hujan tinggi. Perlu diantisipasi dengan peralatan memadai, perahu, dan satgas sungai untuk melakukan pengontrolan. Saya sangat prihatin dengan kondisi ini,” ujar Obon panggilan akrab Rivadin yang juga caleg DPRD Banjarmasin Tengah No Urut 5 saat melakukan peninjauan lokasi tumpukan sampah di bawah jembatan Pasar Lama Banjarmasin, Selasa (11/12).
Di tempat yang sama, caleg NasDem Banjarmasin Tengah Nomor Urut 1 Ahmad Fauzie menilai kehadiran sampah musiman menjadi tantangan bagi Pemko Banjarmasin. Apalagi ikon seribu sungai memunculkan siklus musiman.
“Perlu diantisipasi oleh Pemko Banjarmasin sebab menghambat transportasi sungai yang mengakibatkan roda ekonomi tersendat,” beber pria enerjik yang sering dipanggil Zibeng ini, ketika mendampingi caleg DPR RI Partai NasDem H Sjachrani Mataja, didampingi caleg NasDem Banjarmasin Utara No Urut 2 Budiono.
Caleg DPR RI Partai NasDem H Sjachrani Mataja mengajak institusi terkait di Pemko Banjarmasin, dan Pemrov Kalsel untuk bersama-sama menangani persoalan sampah musiman yang menumpuk di Sungai Martapura ini.
“Saya kira dibutuhkan anggaran yang besar untuk peralatan dan fasilitas dalam mengatasi persoalan sampah musiman ini. Saya kira kawan-kawan yang berada di legislatif bisa memberikan masukan, khususnya mitra pemerintah terkait masalah sampah musiman di sungai ini,” tandas mantan anggota DPR RI ini, saat berada di lokasi.
Kini diupayakan pembersihan ribuan eceng gondok bercampur sampah menggunakan kapal sapu yang disewa pihak Pemko Banjarmasin. Adanya sampah itu merupakan kiriman dari hulu dan itu menjadi musiman saat musim hujan datang. Akibatnya Banjarmasin bagian hilirnya terkena dampak sampahnya. (afdi/*)