Anak Muda Militan Itu Bernama Reza Zaki
JAKARTA (14 Desember): Berbeda dengan anak muda lainnya, Dr Muhammad Resa Syariffudin Zaki sudah bergelut dengan dunia sosial sejak usianya 22 tahun. Kala itu ia rela mengubur cita-citanya melanjutkan studi S2 ke Belanda demi mendirikan Rumah Imperium.
Saat ini Zaki mendapat kepercayaan untuk menahkodai Partai NasDem di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar).
Zaki secara gamblang mengupas seputar ketertarikannya dengan dunia politik dan bagaimana ia jatuh hati kepada Partai NasDem. Semuanya dikupas secara dalam di program persembahan media center DPP Partai NasDem Ngopi Sore edisi "Menjaring Suara Milenial" yang tayang beberapa hari lalu.
Wakil rektor termuda se Indonesia ini mengamini hasil survei CSIS yang menyebutkan bahwa hanya 2,3 persen anak muda yang mau terlibat langsung dengan dunia politik dan selebihnya ada yang mau tidak mau bahkan apatis terhadap dunia politik.
Dia sendiri mengaku memiliki pandangan berbeda dengan anak muda kebanyakan. Milenial kelahiran 27 November 1989 silam ini justru melihat terjun ke politik ada sebuah dakwah kebangsaan dan ibadah sosial yang harus diembannya.
Sebagai seorang muslim, Zaki mengaku punya refleksi tersendiri terutama ketika dia mendengar tentang 'Rahmatan lil a’lamin' rahmat bagi semesta alam. Dia meyakini salah satu instrumen yang implementatif saat ini adalah masuk ke politik.
“Karena di situ kemudian kita masuk ke ruang terbuka mengurus umat mengurus publik,” terangnya.
Ketua Forum Putra Daerah Membangun ini melihat meski di tahun 2019 mendatang lebih dari 55 persen anak muda punya hak suara untuk menentukan pemimpinnya baik presiden maupun anggota legislatifnya, dia melihat dibutuhkan triger khusus untuk bisa mengajak anak muda lainnya.
Satu di antaranya, lanjut Zaki adalah adanya hasrat untuk melakukan perubahan. Dia pun saat ini didaulat untuk maju sebagai caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Jawa Barat IX nomor urut 4.
Di usianya yang terbilang muda, Zaki juga dipercaya untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Sumedang. Dia pun tak khawatir dengan posisi yang diembannya saat ini.
Zaki mengaku menikmati tugasnya saat ini yakni bersama-sama mengibarkan panji restorasi ke seluruh pelosok desa yang ada di Kabupaten Sumedang.
Zaki mengaku senang dapat memberikan panggung kepada anak-anak muda maupuk aktor politik Sumedang lainnya untuk menggelorakan spirit restorasi.
Lulusan S1 UGM ini menilai bukan soal usia untuk berpolitik apalagi memimpin sebuah partai politik di suatu daerah melainkan soal kompetensi.
“Kalau Anda punya kompetensi tapi usia Anda lebih muda daripada yang seharusnya di sanalah manusia politik harus kita ciptakan,” ucapnya.
Zaki melihat bagaimana peran sang proklamator Presiden Soekarno 26 tahun saat mendirikan partai poitik dan kiprah Bung Hatta yang juga masih di usia muda melakukan pergerakan bahwa sudah saatnya anak muda bukan hanya jadi penonton.
“Itu menggambarkan bahwa orang yang selama ini menjadi teladan bagi kita, mereka justru menjadi bagian orang-orang yang ikut mendirikan partai politik bukan hanya menjadi follower.
Zaki yang matang dari oraganisasi di kampusnya ini kemudian memulai mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat dengan mendirikan Rumah Imperium yang bergerak dan melayani di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan ekonomi.
“Saya memulai dari usia 22 tahun. Sudah lebih dari 48 ribu orang yang merasakan manfaatnya,” kata Zaki.
Tapi dari situ juga dia merasakan bahwa ternyata selama dia jauh dari kekuasan, maka dia tidak bisa memberikan yang lebih dari itu. Dia pun memutuskan bergabung dengan Partai NasDem dan maju di pemilihan legislatif tahun depan.
Salah satu yang membuat Zaki jatuh cinta kepada Partai NasDem adalah gerakan politik tanpa maharnya dan gagasan itu pula yang selalu dia lakukan baik saat menjadi ketua partai maupun sebagai calon anggota legislatif.
“Itu saya buktikan baik sebagai saya sebagai caleg DPR RI maupun saya sebagai ketua partai,” terangnya.
Dia pun takjub dengan upaya Partai NasDem dalam mencetak kader potensial untuk memimpin bangsa Indonesia di masa mendatang. Salah satunya melalui institusi yang bernama Akademi Bela Negara (ABN).
Menurut Zaki, baru Partai NasDem yang sajauh ini memiliki konsentrasi besar dalam menciptakan calon pemimpin andal yang diperkuat dengan kedisiplinan dan cinta tanah air.
“Investasi politik yang sedang dibangun serius dan kalau memang itu dilakukan saya yakin manusia politik yang didambakan bisa diproduksi partai ini,” tandasnya.(*)