Cegah Kanker Payudara Sahabat Lestari Laksanakan ToT Ibu Sadari
KUDUS (16 Desember): Sahabat Lestari bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Millenial Goes Pink (MGP) mengadakan Training Of Trainer Ibu Gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Acara berlangsung di di Hotel Griptha, Jalan AKBP Agil Kusumadya No.100, Jatimakmur, Wetan, Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (16/12).
Sahabat Lestari merupakan sebuah gerakan sosial yang diinisiasi Lestari Moerdijat (Mbak Rerie) yang juga caleg DPR RI Partai NasDem Dapil II Jawa Tengah.
Mbak Rerie merupakan seorang survivor kanker payudara. Dia juga dikenal sebagai seorang tokoh wanita yang sangat aktif dalam mendukung kampanye penanggulangan kanker payudara.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak dan melatih peserta untuk mampu melakukan deteksi dini secara mandiri terhadap gejala kanker payudara sekaligus mampu membangun kesadaran dan memberikan pelatihan kembali kepada orang-orang di lingkungan sekitar dalam melakukan SADARI.
Mbak Rerie berharap dengan adanya pelatihan SADARI, peserta bisa menjadi kader SADARI dan mengajarkan hasil pelatihan Gerakan SADARI kepada teman dan lingkungan sekitar untuk mewujudkan Indonesia yang bebas kanker payudara.
Hadir sebagai pemateri Dr. Hardina Sabrida, MARS dari Yayasan YKPI dibantu Ibu Padmi.
Lebih dari 100 peserta hadir dari Kabupaten Demak, Kudus dan Jepara. Peserta yang hadir sebagian merupakan penderita dan survivor kanker payudara serta masyarakat umum, termasuk kalangan milenial.
Selain pengetahuan mengenai SADARI, peserta juga diajak praktik dan memperagakan secara langsung Gerakan SADARI yang dipandu oleh ibu Padmi dari YKPI.
Dokter Dina menekankan kepada para peserta untuk selalu rutin melakukan SADARI setiap bulan dan menjalankan pola hidup sehat.
“Semua itu akan memperkecil risiko terkena kanker payudara. Bahkan jika ada yang terkena pun akan lebih mudah disembuhkan karena telah terdeteksi lebih awal,” terangnya.
Maria Ulfa, seorang peserta dari Kudus sangat menyambut baik kegiatan ini. Ia pun menuturkan bahwa kegiatan SADARI memiliki daya tarik dan penting bagi wanita.
“Karena kami sebenarnya sering waswas terkena kanker payudara, akan tetapi kurang mempunyai pengetahuan bagaimana menghadapi dan melakukan deteksi dini. Setelah pelatihan ini kami siap bekerja sama dengan Sahabat Lestari untuk melakukan SADARI di lingkungan kami,” ucapnya.
Dalam agendanya kegiatan SADARI akan dilakukan secara berkala oleh Sahabat Lestari dengan jangkauan yang lebih luas. Sehingga lebih banyak penderita kanker payudara yang dapat dideteksi lebih dini untuk mempermudah penyembuhan sekaligus memperpanjang harapan hidup penderita.
Kegiatan Gerakan Ibu SADARI ditutup dengan ikrar untuk menjadi kader SADARI dan sekaligus launching ambulance 24 jam sebanyak tiga unit yang bisa dipakai oleh masyarakat umum di Demak, Kudus, Jepara.(*)