Prananda Sebut Gus Dur sebagai Teladan Politik
PASURUAN (22 Desember): Haul ke 9 Gus Dur yang diperingati di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat, (21/12), mengingatkan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Prananda Surya Paloh akan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai figur ulama yang mampu menempatkan politik sebagai sarana memperjuangkan kemanusiaan.
Hal tersebut dikatakan Prananda saat berkunjung ke Makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Gus Dur adalah salah satu tauladan politik di Indonesia. Beliau mengajarkan kepada kita semua bahwa yang terpenting dari politik adalah kemanusiaan. Indonesia patut berbangga memiliki putra terbaik bangsa seperti Gus Dur yang dengan kematangannya di bidang agama mampu mengintegrasikan nilai-nilai universal agama dan semangat nasionalisme,” ungkap Nanda, sapaan akrab Prananda.
Lebih jauh Nanda mengatakan, apa yang telah diajarkan Gus Dur harus terus mengalir dalam nadi perpolitikan Indonesia, terutama menghadapi tahun politik. Dia meminta semua pihak harus tetap menjaga kondusivitas dan menempatkan kemanusiaan di atas kepentingan apapun.
Hal itu karena akhir-akhir ini, tambah Nanda, fenomena hoax, ujaran kebencian dan politik identitas atas nama agama seringkali menjadi alat kampanye bagi sebagian kelompok dalam meraih kekuasaan.
Sekjen Garda Pemuda NasDem Moh Haerul Amri menilai Gus Dur adalah kiai demokratis. Sebagai ulama sekaligus negarawan, Gus Dur dengan sikap keislaman dan keindonesiaannya menunjukkan bahwa Islam harus menjadi ruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Caleg DPR RI dari Partai NasDem Dapil Jatim II ini menambahkan, Gus Dur merupakan sosok pemimpin yang menyebutkan bahwa Islam itu agama demokrasi.
Haerul Amri juga menambahkan, Islam seirama dengan Pancasila. Lima dasar negara yang dirumuskan para leluhur bangsa sangat sesuai dengan nilai-nilai Islam itu sendiri. Dalam Islam, sila pertama merupakan perwujudan dari tauhid, sila kedua sesuai dengan konsep Islam yaitu kemanusiaan, sila ketiga adalah pentingnya menanamkan ukhuwah, sila keempat menjunjung musyawarah 'Amruhum syuro bainahum', dan sila kelima prinsip keadilan (Ta’addul).
"Banyak yang bisa ditauladani dari Gus Dur. Dia sosok panutan," tutup pemuda yang juga menjabat sebagai Waketum PP GP Ansor tersebut.(*)