Kaji Joko Sosialisasikan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
PASURUAN (24 Desember): Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dari Fraksi NasDem, H Joko Cahyono, ikut memberikan materi dalam Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. Acara diselenggarakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Denas, Sabtu (22/12).
Politisi NasDem Pasuruan itu menegaskan bahwa dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Pasuruan perlu adanya sinergisitas perangkat daerah, mulai dari struktur paling bawah seperti RT dan RW yang harus proaktif karena merekalah yang langsung bersentuhan dengan warga.
“Peran struktur perangkat pemerintah daerah sangat dibutuhkan dan bersama masyarakat bagaimana mengubah mindset (pola pikir) orang-orang terhadap HIV/AIDS maupun orang terkena penyakit HIV/AIDS (ODHA)," kata Kaji Joko, sapaan akrab Joko Cahyono.
Kaji Joko yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Pasuruan itu mengatakan untuk mengubah mindset memang tidak gampang. Oleh karena itu, perlu dilakukan sejak dini.
"Misalnya, dengan memasukkan pengetahuan hal-hal yang terkait dengan HIV/AIDS sejak usia dini, anak didik, saudara dan di lingkungan sekitar," ksta Kaji Joko lagi.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan, kata Joko, merupakan daerah ke-47 dari 55 daerah yang sudah menerbitkan peraturan daerah (perda) tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Pemkab Pasuruan menerbitkan Perda No 4 Tahun 2010 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
Kaji Joko yang kembali maju sebagai caleg DPRD itu menjelaskan, pada pasal 13 perda menyebutkan kegiatan pencegahan dilakukan sejalan dengan kegiatan promosi melalui komunikasi, informasi, dan edukasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan HIV dan AIDS seperti tidak melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah, serta hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sah.
“Karena pengetahuan yang kurang memadai terkait HIV/AIDS, banyak orang yang kemudian berlaku diskriminatif terhadap ODHA," tegas Kaji Joko.
Maka dari itu, Joko mengajak semua lintas stakeholder, komunitas, LSM, Ormas, tokoh masyarakat harus saling bergandengan tangan dalam upaya-upaya penanggulangan. Jangan sampai menunggu adanya korban yang berdampak fatal terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat yang terdampak.
“Bapak ibu, jangan takut kalau ada salah satu warganya yang terkena HIV/AIDS. Jangan dijauhi dan dikucilkan, tapi perlakukan seperti manusia normal. Bila perlu disarankan periksa ke rumah sakit terdekat," kata Kaji Joko lagi. (NasDemkabupatenpasuruan/uzi/*)