Bulu Mata Palsu Indonesia Jadi Primadona Ekspor ke Ekuador
QUITO (26 Desember): Duta Besar Republik Indonesia di Ekuador yang juga politisi Partai NasDem, Diennaryati Tjokrosuprihatono melihat hubungan ekonomi kedua negara antara Indonesia dan Ekuador mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Dienny menerangkan produk bulu mata palsu Indonesia saat ini menjadi primadona ekspor Indonesia ke Ekuador.
"Bulu mata cetar membahana ala Syahrini rupanya menjadi salah satu produk ekspor primadona dari Indonesia ke Ekuador dan sejumlah negara Amerika Latin lainnya," katanya di Hotel Marriot Quito, Ekuador, beberapa waktu lalu.
Forum Bisnis Indonesia-Ekuador tanggal 11 Desember 2018 tersebut dibuka oleh Presiden Kamar Dagang Quito, Patricio Alarcon dan Dubes RI Ekuador di Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono.
Dalam Forum Bisnis Indonesia-Ekuador yang dihadiri puluhan pengusaha Ekuador dari berbagai bidang usaha ini, Dienny menerangkan sejumlah produk yang mengemuka dan memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan antara kedua negara antara lain adalah produk-produk kecantikan, bulu mata palsu, buah-buahan, coklat, rempah-rempah, kelapa sawit, kertas, dan furniture.
Secara khusus Patricio Alarcon menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat menarik untuk dijadikan partner bisnis oleh para pengusaha Ekuador mengingat Indonesia memiliki potensi ekonomi perdagangan yang sangat besar.
Sementara itu Dubes RI Quito dalam sambutannya menyampaikan bahwa meskipun postur hubungan ekonomi kedua negara masih belum terlalu signifikan, terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
"Diharapkan di tahun mendatang dengan akan terlaksananya Working Group on Trade and Investment RI-Ekuador pada bulan Desember ini juga, akan semakin membuka peluang bisnis di antara kedua pihak," ungkapnya.
Untuk lebih memberikan pencerahan terhadap peluang-peluang bisnis di Indonesia, dalam forum tersebut dihadirkan pembicara dari Indonesia yaitu Ika Yulistiawati dari Indonesia Trade and Promotion Centre (ITPC) Mexico dan Andi Killang Pakkanna dari LKPEN atau Lembaga Komunikasi Percepatan Ekspor Nasional.
Dalam presentasi dan diskusi panel oleh kedua pembicara tersebut dibahas potensi-potensi kerja sama, kebijakan pemerintah Indonesia terkait ekspor-impor, prosedur dan mekanisme ekspor-impor, prosedur serta insentif untuk investasi di Indonesia serta hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh para pengusaha dalam melakukan ekspor-impor.
Menurut Dienny, dalam sesi inilah terlihat animo besar para pengusaha Ekuador untuk menggali kerja sama lebih lanjut dengan pihak Indonesia dalam berbagai bidang komoditi.
"Dalam kesempatan ini juga Indonesia menerima sejumlah inquiries untuk melakukan ekspor maupun impor dengan Indonesia antara lain untuk produk bulu mata palsu, cacao, kayu jati, tekstil, furniture dan produk makanan khususnya Indomie dan sejumlah komoditi lainnya," terangnya.
Masih kata Dienny, terdapat juga keinginan untuk melakukan investasi di bidang permesinan dan assembling serta pembentukan aplikasi mobile. Sebagian dari inquiries tersebut telah langsung ditindaklanjuti melalui pembentukan kontak langsung dengan counterpartnya di Indonesia serta pembentukan komitmen bisnis.
Pada tanggal 13 Desember 2018 telah juga dilakukan penandatanganan komitmen kerja sama antara LKPEN dan pengusaha coklat Ekuador, Leaf. Ltd serta pembentukan kerja sama pariwisata dengan salah satu travel agen Ekuador untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia di Ekuador.
Selain forum bisnis, kegiatan dilanjutkan dengan gala dinner dan malam budaya serta pemberian penghargaan Primaduta Award dari Presiden RI kepada Toyota Ekuador yang mendapatkan Primaduta Award untuk katagori Potential Market.
Penghargaan diterima langsung oleh Luis Baca, Comercial Director dari Toyota Ekuador yang menyampaikan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan Pemerintah Indonesia ini.
Menurutnya, assembly Toyota dari Indonesia berkualitas sangat baik dengan harga yang sangat kompetitif. Luis Baca juga menyampaikan komitmennya untuk terus berpartner dengan Indonesia. Dari tahun ke tahun, pembelian terus meningkat dengan kenaikan 137% di tahun 2017. Tipe Toyota yang biasa diimpor dari Indonesia adalah Fortuner dan Innova.
Usai pemberian Primaduta Award, seluruh pengusaha dan undangan yang hadir pun menikmati suguhan musik ciamik dari Balawan and the Batuan Ethnic Fusion yang khusus datang dari Bali untuk menampillkan kebolehannya dalam memainkan gitar yang dipadu dengan Gamelan Bali.
"Tidak saja musik, namun juga ditampilkan sejumlah lagu seperti Keroncong Kemayoran dan Jali-jali yang dipersembahkan khusus oleh Dubes RI Quito bersama Ayu Kamaratih dari Balawan and the Batuan Ethnic Fusion," ungkap Dienny.
Selain suguhan musik, tetamu juga disuguhi dengan gastronomi khas Indonesia yaitu bir pletok, soto ayam serta nasi goreng komplit. Kegiatab Malam Budaya dengan suguhan musik dan gastronomi ini pun berlangsung meriah dan mendapat apresiasi tinggi dari tamu yang hadir.(*)