Mengapa Sulteng Jadi Lumbung Suara Kemenangan NasDem?
Oleh Mohammad Hamdin & Amat Radinov
PALU (30 Desember): Pesta demokrasi Pemilihan Presiden, Wakil Presiden, Pemilihan Legislatif dan DPD tahun 2019, tidak lama lagi akan dilangsungkan, tepatnya pada 17 April yang akan datang.
Tahapan demi tahapan mulai dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah.
Terdapat enam belas partai politik yang akan bertanding di pemilu yang tersisa kurang lebih empat bulan pencoblosan dan perhitungan perolehan suara dimulai.
Salah satu dari enam belas partai politik itu ialah Partai NasDem. Partai yang usianya terbilang muda bila dibandingkan dengan beberapa partai politik lainnya yang lebih dahulu terbentuk. Sekalipun usianya terbilang muda, Partai NasDem mampu mengukir prestasi dikancah perpolitikan tanah air.
Pemilu 2014 menjadi sejarah partai ini. Secara nasional, NasDem mampu meraih 36 kursi di DPR-RI dari 8.402.812 (6,72%) suara.
Di Sulawesi Tengah, ekspektasi partai yang didirikan Surya Paloh ini patut diacungi jempol. Pemilihan legislatif untuk periode 2014-2019 NasDem berhasil meraih lima kursi sekaligus membentuk satu fraksi (non-gabungan partai politik).
Hasil Pemilu 2014 kemudian dijadikan acuan dan semangat oleh para politisi yang mengusung semangat restorasi itu, untuk menambah perolehan suara pada Pemilu 2019 yang akan datang.
Tidak tanggung-tanggung di bawah Komando Ketua Fraksi NasDem di DPR-RI Ahmad M Ali, NasDem menargetkan Sulawesi Tengah sebagai lumbung suara kemenangan partai.
"DPP NasDem telah menetapkan target bahwa Sulawesi Tengah sebagai lumbung suara pemenangan Partai NasDem," ungkap Ahmad Ali yang juga Bendahara Umum DPP NasDem sekaligus Koordinator Pemenangan Wilayah Sulawesi Tengah.
Pernyataan sekaligus target kemenangan itu, sejalan dengan keinginan Surya Paloh. Saat mengunjungi Sulawesi Tengah di Kota Palu terkait peresmian Kantor DPW NasDem Sulteng, Surya Paloh berharap partainya dapat menjadi pemenang pada pemilihan umum legislatif pada 2019 mendatang.
"Partai NasDem akan menjadi pemenang besar kalau di Sulawesi Tengah dapat bekerja bersungguh-sungguh," katanya saat menyampaikan orasi politik pada peresmian Kantor DPW NasDem Sulteng di Palu.
Surya Paloh menyebut NasDem dapat menjadi partai pemenang bila kader dan pengurus partai di semua tingkatan bekerja maksimal. Kader dan pengurus Partai NasDem dalam bekerja memenangkan partai berbeda dengan cara-cara kerja partai politik lain.
Ia menguraikan beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk menjadi partai pemenang di kancah perpolitikan nasional.
Pertama unsur ketokohan. Kelengkapan ketokohan yang hadir di Partai NasDem lebih di atas memadai.
"Kenapa kita bisa menempatkan rasa optimisme itu, barometer yang jelas adalah seluruh kelengkapan untuk bisa membuat partai ini tidak hanya berdiri tegak, tetap sebagai target partai pemenang itu didasarkan beberapa hal yang dimiliki," sebutnya.
Kedua, infastruktur yang terbangun. Tidak hanya berdiri di tingkat DPW-nya, melainkan harus terbentuk sampai tingkat akar rumput.
"Persiapan menjaga tempat pemungutan suara, yang disertai dengan pelatihan-pelatihan saksi," urainya.
Ketiga, membangun persepsi publik dengan kerja partai yang berkelanjutan dari waktu ke waktu dengan berbagai program yang dijalankan.
Keempat membawa pemahaman baru kepada masyarakat bahwa partai ini berbeda dengan partai politik lain, yang tidak mengejar kekuasaan semata-mata.
Calon Legislatif
Menindaklanjuti pernyataan Surya Paloh bahwa NasDem harus menang di Pemilu 2019, maka NasDem Sulteng mulai menyusun dan membangun strategi kemenangan menghadapi pemilihan legislatif 2019.
Upaya itu juga diikutkan dengan membangun infastruktur hingga di tingkat desa, termasuk menyiapkan saksi-saksi di tempat pemungutan suara, selain menyiapkan tokoh-tokoh yang andal sebagai caleg.
NasDem sendiri menargetkan meraih dua kursi di DPR-RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah.
"Banyak figur dan tokoh-tokoh di Sulawesi Tengah yang bergabung di Partai NasDem. Karena itu, NasDem akan menempatkan tokoh-tokoh tersebut untuk menjadi calon anggota DPR-RI," sebut Ahmad Ali.
Terdapat beberapa tokoh dan figur yang diusung Partai NasDem dari Dapil Sulteng untuk DPR RI, antara lain Rusdi Mastura, I Gusti Putu Artha, Tirta Lamadjido, Sofyan Mile, Fatimah Ahmad dan Ahmad M Ali sendiri.
Ka Mat, sapaan akrab Ahmad M Ali itu mengaku bahwa NasDem tidak kebingungan mencari figur dan tokoh untuk didorong menjadi calon anggota legislatif.
"Sangat banyak tokoh yang meminati Partai NasDem. Di saat partai politik lain bersusah payah mencari figur dan tokoh untuk calon legislatif, NasDem Sulteng malah kelebihan," sebutnya.
Lebih lanjut dia menguraikan bahwa pihaknya tidak membatasi figur dan tokoh di Sulawesi Tengah untuk bergabung di Partai NasDem. Sebaliknya ia mempersilakan seluruh tokoh dan figur untuk bersaing secara sehat dan berwibawa pada Pileg 2019.
"Tidak penting siapa menjadi apa. Tidak penting siapa terpilih dan menjabat apa. Yang terpenting adalah Partai NasDem menang," ujar Ahmad Ali.
Sementara untuk caleg tingkat kabupaten/kota dan provinsi di Sulawesi Tengah, NasDem mengalami kelebihan orang yang akan di tempatkan sebagai caleg.
"Hampir semua daerah pemilihan tingkat kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah, jumlah bakal calegnya mencapai di atas 250 persen," ungkap Tahmidy Lasahido (alm.) yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPW NasDem Sulteng.
Tahmidy mencontohkan daerah pemilihan (Dapil) I meliputi beberapa wilayah di Kabupaten Tojo Unauna, kursi yang tersedia pada dapil tersebut adalah tujuh kursi namun yang mendaftar untuk dicalonkan mencapai 21 orang.
NasDem juga kelebihan tokoh dan figur yang akan dicalonkan pada pemilihan legislatif 2019 untuk DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, yang setiap dapil NasDem mengalami kelebihan lima figur, atau rata-rata mencapai 150 persen per daerah pemilihan untuk tingkat DPRD Sulteng.
"DPRD Provinsi juga seperti itu di atas 150 persen. NasDem tidak kekurangan untuk calon ke legislatif," katanya.
Tahmidy mengemukakan setiap bakal caleg di daerah pemilihan untuk tingkat kabupaten/kota wajib menyertakan 1.000 kartu tanda penduduk sebagai bukti dukungan. Sementara untuk bakal calon legislatif tingkat DPRD Provinsi harus menyertakan 5.000 kartu tanda penduduk sebagai bukti dukungan.
"Ada syarat yang harus dipenuhi setiap bakal calon yaitu menyertakan bukti dukungan sebanyak 1.000 KTP untuk tingkat kabupaten/kota dan 5.000 KTP untuk tingkat provinsi," sebut dia.
Selain syarat tersebut, urai Tahmidy, setiap bakal calon wajib mengampanyekan partai tersebut, konsolidasi serta memasang atribut partai.
DPW NasDem melalui tim yang dibentuk akan melakukan survei pada Maret 2018 untuk memastikan dukungan kepada bacaleg sesuai dengan jumlah KTP yang diwajibkan.
Ia juga mengemukakan bahwa NasDem tidak mewajibkan mahar dalam proses perekrutan bakal caleg. Sebaliknya, bakal calon akan mendapat akomodasi dan bantuan dari partai ketika dinyatakan menjadi caleg.
Menyiapkan Saksi
Salah satu unsur dan infastruktur politik yang sangat penting dan berpengaruh terhadap perolehan suara partai yaitu saksi di tempat pemungutan suara.
Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Tengah Muslimun menyatakan pembentukan saksi mulai dari tingkat TPS hingga kabupaten/kota, merupakan kerja-kerja pembentukan mesin pemenangan.
"Ini tidak sekadar untuk mencapai target bahwa Sulawesi Tengah menjadi lumbung suara Partai NasDem, tetapi lebih dari itu," kata Muslimun tegas.
Selain itu, Qimunk sapaan akrab Muslimun menyebutkan, pembentukan saksi juga sebagai proyek percontohan untuk daerah/provinsi lain. Karena, teknis perekrutan dan pembinaan saksi NasDem di 2019 mendatang, luar biasa," sebutnya.
"Perekrutan dan pembentukan saksi telah dilakukan jauh-jauh hari, jauh sebelum bencana Sulteng menerpa. Namun, karena bencana, maka upaya ini kami lakukan kembali," sebut dia.
Ia menambahkan dengan menghadirkan saksi yang disiapkan oleh partai, maka para calon legislatif dari NasDem, tidak perlu memikirkan atau membentuk saksi tersendiri.
"Para kandidat calon legislatif silakan bekerja. Tidak perlu memikirkan tentang saksi, karena saksi dari setiap caleg di tingkat TPS sampai kabupaten/kota di siapkan oleh partai," tambahnya.
NasDem Sulteng menyediakan puluhan ribu saksi mulai dari tingkat tempat pemungutan suara, desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten, jelang pelaksanaan pemilihan umum 2019 di Sulawesi Tengah.
"Saat ini masuk pada tahapan rekrutmen saksi untuk beberapa kabupaten yang belum dibentuk saksi, mulai dari tingkat TPS hingga kabupaten/kota," ucap Ketua Komisi Saksi NasDem Wilayah Sulawesi Tengah Herman Zaenong di Palu, terkait persiapan menghadapi Pemilu 2019.
Kata Herman, DPW NasDem Sulawesi Tengah menyiapkan kurang lebih sekitar 20.000 saksi untuk tingkat pemungutan suara. Jumlah itu dengan asumsi, satu TPS terdapat dua saksi. Karena jumlah TPS di Sulawesi Tengah pada Pemilu 2019 sekitar 9.179 TPS.
Kemudian tingkat desa, kata dia, NasDem menyiapkan sekitar 2.017 saksi, dengan asumsi 1 desa terdapat satu koordinator saksi. Jumlah desa/kelurahan di Sulteng sebanyak 2.017.
Selanjutnya tingkat kecamatan NasDem Sulteng menyediakan 525 saksi, dengan asumsi satu kecamatan terdapat tiga saksi dengan jumlah kecamatan sebanyak 175. Untuk tingkat kabupaten/kota, NasDem Sulteng menyiapkan 52 saksi, dengan asumsi satu kabupaten/kota dikawal enpat saksi, dengan jumlah 13 kabupaten/kota.
Ia mengemukakan, pembobotan dan penyiapan saksi terus dilakukan sampai dengan bulan Maret 2019 mendatang. Pembobotan itu sendiri dilakukan secara bertahap agar saksi benar-benar mengetahui tugas dan fungsinya.
Dirinya mengaku bahwa saksi untuk tingkat kecamatan dan koordinator saksi di tingkat desa telah selesai dibentuk. Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang belum selesai, sementara dalam pembentukan.
Secara nasional Partai NasDem akan mencetak 2.550 juta saksi untuk bekerja di tempat pemungutan suara pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang.
Ketua Komisi Saksi NasDem I Gusti Putu Artha mengemukakan jumlah saksi itu akan ditempatkan pada sekitar kurang lebih 800 ribu tempat pemungutan suara.
"Untuk membuat Partai NasDem menang, atau berada pada ranking 1, 2, 3 dan seterusnya pada pemilihan legislatif dan pemilihan umum presiden, maka perlu di bangun infastrukturnya," ungkap I Gusti Putu Artha, di Palu.
Putu Artha mengaku bahwa sesuai instruksi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahwa, partai tersebut sudah harus mendapat 2.550 juta saksi pada Juni 2018.
"Target kami pada tanggal 3 Juni 2018, seperti perintah Ketua Umum Surya Paloh, kami sudah harus menghasilkan 2.550.000 saksi," katanya.
Saat ini, kata Putu Artha, pergerakan untuk menghasilkan saksi telah diupayakan di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pergerakan kita secara nasional itu, baru di level saksi, yaitu di daerah Jawa Barat. Sekarang bergerak di bulan Maret ini di tingkat kecamatan," kata Putu Artha.
Untuk Sulawesi Tengah sendiri, urai dia, NasDem membutuhkan 21.000 saksi di setiap tempat pemungutan suara pileg dan pilpres 2019 mendatang.
Putu Artha menyatakan infastruktur yang sangat dibutuhkan dan paling fundamental yang turut serta mendongkrak kemenangan Partai NasDem yaitu saksi.
"Setiap tempat pemungutan suara, komisi saksi menempatkan tiga saksi di setiap TPS," katanya.
Ketersediaan saksi-saksi di TPS diharap dapat mendongkrak target partai meraih 21 juta suara pada pileg 2019 mendatang.
"Secara nasional target Partai NasDem meraih 100 kursi di DPR dengan perolehan 21 juta suara pada pemilihan legislatif 2019," ungkap Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Ali saat diwawancarai Antara di salah satu hotel di Kota Palu.
Ahmad Ali yang juga anggota Komisi VII DPR RI itu menjadi legislator Senayan dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah pada Pemilu Legislatif 2014 dengan meraih 119.000 suara.
Konsolidasi Partai
NasDem menggencarkan konsolidasi untuk pemenangan partai tersebut di Provinsi Sulawesi Tengah jelang Pemilu 2019.
"Ini adalah konsolidasi kesekian kalinya kami lakukan, namun baru pertama kali kami lakukan pasca bencana alam di Palu, Sigi, dan Donggala untuk tujuan memeriksa, memantau dan mengasistensi aktivitas caleg di daerah pemilihannya masing-masing," ucap Ketua Bappilu Partai NasDem Sulteng, Candra Ilyas di Palu.
DPW NasDem Sulteng menghadirkan seluruh pengurus dan fungsionaris partai dari kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah dalam konsolidasi itu, yang berlangsung di Audiotorium Kantor DPD NasDem Sulteng di Palu.
Candra mengemukakan bahwa Bappilu NasDem Sulteng perlu melakukan pendataan, dan memantau kembali kegiatan yang berorientasi pada kemenangan partai di seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah pasca bencana gempa, tsunami dan likuifaksi termasuk banjir dan longsor yang menimpa beberapa daerah di Sulteng.
"Hal ini penting untuk dilakukan agar target-target capaian pemenangan tetap terkontrol dan harus dilaksanakan oleh seluruh pengurus partai termasuk calon legislatif," ujarnya.
Ketua DPW NasDem Sulteng Aristan mengemukakan bahwa partai ini menargetkan tiga besar di tingkat nasional dan harus menang di Sulawesi Tengah.
"Karena itu, saya meminta kepada seluruh komponen partai utamanya para caleg untuk bekerja keras di lapangan memenangkan gagasan dan memenangkan hati pemilih," sebut Aristan.
Ia juga mengemukakan bahwa memenangkan hati pemilih pada pemilu 2019 mendatang sama dengan memenangkan cita-cita restorasi Indonesia sebagai jalan menuju pencapaian cita-cita bangsa yang menjadi gagasan besar pertai ini.
Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW NasDem Sulteng Mohammad Hamdin mengemukakan, konsolidasi merupakan kerja-kerja pembentukan dan penguatan mesin partai untuk kemenangan.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari cita-cita dan keinginan NasDem pada pemilu 2019 mendatang, yang salah satunya menjadi Sulteng sebagai lumbung suara kemenangan.
Ia menyebut konsolidasi dan penguatan organisasi partai telah dilangsungkan di semua kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Konsolidasi itu telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
"Semoga kerja-kerja ini membuahkan hasil positif, tidak ada upaya yang sia-sia. Mulai dari konsolidasi penyegaran dan pembentukan serta penguatan organisasi telah dilakukan, hingga penguatan caleg dan saksi," sebut Hamdin.
Muhammad Hamdin, Wakil Ketua Bidang pendidikan Media dan Komunikasi Publik NasDem Sulteng
Amat Radinov, wartawan Antara