January 2019

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Timur tengah  dalam perjalanan untuk mengirimkan Armada Kemanusiaan berupa bantuan warga Jawa Timur untuk korban tsunami Selat Sunda.

Bantuan sebanyak 38 truk yang berasal dari warga Jawa Timur itu  dikumpulkan dari 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Dipimpin langsung Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Jeannette Sudjunadi dan Ketua Bappilu NasDem Effendy Choirie iring-iringan truk memulai konvoinya dari Pintu Tol Mojokerto Km 695, menuju titik kumpul akhir di Ngawi.


Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur telah mendistribusiakan 800 paket logistik dalam rangka aksi program Armada Kemanusiaan guna membantu korban bencana tsunami Selat Sunda.


 Ratusan paket logistik itu di antaranya mie instan, baju, obat-obatan, sarung dan beras dari berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Pasuruan. Bantuan itu telah diterima NasDem Kabupaten Pasuruan sejak tanggal 1-4 Januari  kemarin.

GRESIK (5 Januari): Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem  A.Effendy Choirie  menyatakan terlibat dalam kontestasi menjadi calon anggota legislatif baik itu DPRD ataupun DPR RI di era demokrasi liberal seperti sekarang ini tidak beggitu mudah.  Bahkan, menurut calon legislatif DPR RI dari Partai NasDem dari Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Timur X yang meliputi Gerisk-Lamongan nomor urut 1 ini mengaku nyaleg sekarang terasa sangat berat."Banyak faktor antara lain sistem politiknya, persaingan internal caleg dalam satu partai yang sama, persaingan eksternal caleg dengan partai yang berbeda," ungkap

JAKARTA (5 Januari): Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad HM Ali berharap Indonesia tak mengalami kehancuran karena politik identitas berbasis SARA. Indonesia memang bukan Rwanda yang mengalami kehancuran akibat isu SARA, tetapi sejumlah kemiripan kondisi disampaikannya telah menampakkan rupa atas figur, fitur, teknologi media massa, hinaan, dan ujaran kebencian.Ahmad Ali yang juga Ketua Fraksi NasDem di DPR RI itu menyampaikan pentingnya kewaspadaan atas tragedi Rwanda di Indonesia.  Dirinya mengingatkan bagaimana pena dan lisan lebih tajam daripada pedang, bahkan gelegar efeknya lebih dahsyat daripada dentuman bom.“Indonesia