Lawan Hoaks, Jangan Menang dengan Cara Kotor

JAKARTA (5 Januari): Kasus hoaks surat suara yang melibatkan politisi menjadi pembelajaran bagi masyarakat bahwa bermain-main kabar bohong sangat berisiko yang kalau dibiarkan bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Andai saja KPU dan polisi tidak segera bertindak, saya tidak bisa membayangkan seperti apa wajah Pemilu Serentak 2019 ini," kata Gantyo Koespradono, caleg DPR-RI Partai NasDem nomor urut 7 di Dapil Jateng 2, Sabtu (5/1).

Jika hoaks kertas suara tercoblos itu tidak terbongkar, kata Gantyo, sangat mungkin kehidupan berbangsa dan bernegara akan diwarnai dengan kecurigaan dan muncul tuduhan KPU melakukan kecurangan untuk memenangkan salah satu calon presiden.

Pembelajaran lain yang bisa dipetik dari kasus tersebut, menurut dosen ini, hoaks kini menjadi musuh bersama. Polisi juga sangat serius dan profesional dalam mengungkap hoaks sesederhana apa pun.

"Aparat kepolisian ternyata bisa masuk ke grup-grup WA untuk membongkar tindakan kotor para produsen hoaks," kata Gantyo.

Dilatarbelakangi fakta-fakta seperti itu, masih menurut mantan wartawan Media Indonesia itu, masyarakat, khususnya pendukung Jokowi, juga para caleg NasDem agar tidak bermain-main dengan hoaks.

"Selayaknya para caleg NasDem tetap elegan dan profesional dalam upaya meraih simpati publik lewat media sosial. Apa asyiknya dapat kursi di parlemen jika diraih dengan cara-cara kotor dan berlumuran dosa?" ujarnya.

Untuk pembelajaran bagi masyarakat, Gantyo berharap polisi membongkar habis kasus hoaks surat suara tersebut. Tersangka yang kabarnya sudah diamankan polisi diduga memiliki jaringan. "Negara tak boleh dijadikan mainan," tegas Gantyo.*

Add Comment