Devie Ajak Pemerintah Beri Perhatian Lebih untuk Posyandu
BOGOR (15 Januari): Calon anggota legislatif Partai NasDem DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani (DPS) terus memberikan perhatian kepada persoalan sosial di daerah pemilihannya.
Caleg Partai NasDem nomor urut 2 meliputi daerah pemilihan Bogor Barat ini tak henti-hentinya menyerap aspirasi warga dari satu tempat ke tempat lain.
“Penyandang masalah kesejahteraan sosial di masyarakat perlu perhatian dan penanganan yang serius dari pemerintah, baik pemerintah setempat maupun pusat,” katanya saat bertemu warga di Jalan Haur Jaya Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pekan lalu.
Persoalan sosial, pendidikan, dan kesehatan anak-anak, diungkapkan Devi, akan menjadi ladang perjuangannya terlebih apabila dirinya terpilih menjadi wakil rakyat.
“Jangan menunggu ada korban dulu baru berbuat. Saya selalu berpesan kepada teman-teman di bawah yakni Garda Wanita (Garnita) Malahayati Partai NasDem dan tim Devi Prihartini Sultani (DPS) dan masyarakat jangan tunggu ada korban, baru meminta kita,” tukasnya.
Menurut Wakil Ketua Garda Wanita Malahayati Partai NasDem pusat ini, salah satu fokus program yang sejak tahun 2011 dilakukannya adalah melalui fasilitas fogging.
“Ini sangat penting, mungkin kelihatannya tidak terlalu penting, tapi begitu terjadi korban baru dirasa betapa pentingnya kita untuk menjaga lingkungan bersama," katanya.
Masyaralat Bogor notabene sudah sangat mengenal sosok Devie. Dia sejak 2011 telah mendirikan Garnita NasDem di Kota Bogor dan fokus di kegiatan sosial seperti Posyandu dan lansia.
Devie yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi ini melihat anak-anak dan balita adalah cikal bakal penerus generasi bangsa. Oleh karena itu dia menilai posyandu tepat sebagai ujung tombak kegiatan untuk mengawal tumbuh kembang anak semakin sehat lahir batin.
Devi pun menegaskan, kegiatan Posyandu perlu perhatian lebih dari Pemerintah Kota Bogor dan pemerintah pusat untuk meningkatkan kesehatan balita maupun ibu hamil.
"Mereka para kader yang saya lihat bekerja sosial tanpa pamrih. Dengan segala keterbatasannya mungkin hasilnya jadi kurang maksimal, itu yang menjadi fokus saya ke depan jika duduk di legislatif. Bagaimana mereka bisa mengerjakan secara maksimal, bagaimana mereka melakukan kewajibannya tapi untuk dirinya sendiri pun masih butuh bantuan dan perhatian dari pemerintah,” tandasnya.(*)