Suci Pebrina Harap Jokowi Isi Debat Dengan Cinta
|
Getting your Trinity Audio player ready...
|
LAMPUNG (17 Januari): Perhelatan debat perdana Calon Presiden Republik Indonesia sudah di depan mata. Caleg DPR RI Partai NasDem, Suci Pebrina berharap Presiden Jokowi mampu membawakan materi debat dengan penuh cinta dan kasih.
"Pak Jokowi lebih sederhana kemudian lebih kharismatik dan menjawab sesuai dengan data," katanya saat dihubungi partainasdem.id, Kamis (17/1).
Menurut Suci kaum milenial seusianya sangat senang apabila disuguhkan dengan petuah yang membawa optimisme seperti bergeloranya industri kreatif di era kepemimpinan Jokowi.
"Lima tahun menjabat ke depan harapan yang cukup kuat seperti peningkatan SDM yang cocok dengan fokus pembangunan Pak Jokowi lima tahun," katanya.
Suci mengungkapkan banyak hal yang dapat menyatukan bangsa Indonesia di tengah mencuatnya isu politik identitas. Dia melihat karisma Presiden Jokowi yang berjalan bersama aura optimistisnya mampu memberikan harapan untuk masa depan bangsa.
"Semoga Pak Jokowi bisa memberikan jawaban yang mengena karena didukung data. Memang data dan fakta penting tapi keduanya akan lebih berarti ketika menyampaikannya kena di hati masyarakat," kata dia.
Menurut Suci, debat kali ini dapat menjadi titik tolak untuk meyakinkan pemilih pemula dalam menentukan pilihan setelah melihat rekam jejak para calon presiden.
"Temen-temen khususnya yang ada di Lampung menyambut antusias sekali debat perdana ini karena di sini kita akan tahu apa saja yang akan disampaikan para capres," ungkapnya.
Suci menilai statemen yang dikeluarkan pasangan oposisi suka menjadi masalah. "Kita jadi mikir ini benar atau tidak, karena ada pengalaman hoaks atau malah hujatan dan kebencian," ungkapnya.
Menurut dia, anak-anak muda saat ini telah jauh lebih cerdas dan tahu mana yang benar dan mana yang tidak. Suci berharap politik penuh kebohongan dapat segera memudar berganti dengan karisma seperti yang dimiliki Jokowi.
"Berdoa sih semoga Pak Jokowi tetap tenang dan mampu menjawab dengan menyuguhkan data dan fakta," pungkasnya.(*)
