NasDem Bela Gaya Kampanye Jokowi Lebih Agresif

TULUNGAGUNG (9 Februari): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membela perubahan gaya calon presiden petahana Joko Widodo yang dinilai lebih agresif terhadap isu-isu yang digunakan untuk menyerangnya secara politik.

"Ya wajar-wajar saja. Mungkin Pak Jokowi sudah bosan dengan style yang lama, ganti style yang baru. Apa salahnya. Ada variasi-variasi hidup ini. Biar tidak monoton, (tidak) monolog," kata Surya saat menjawab wartawan seusai menemui ribuan kadernya se-eks Karesidenan Kediri, di Tulungagung, Jawa Timur,  Jumat (8/2).

Surya Paloh beranggapan, langkah Jokowi sudah tepat. Sebab, serangan politik yang diarahkan ke dirinya, khususnya di era pemerintahannya, sudah mengarah ke fitnah. Terlebih saat ini ada di tahun politik yang intensitas kampanye hitam cenderung meningkat.

Tokoh nasional itupun mencontohkan soal tuduhan kebocoran anggaran negara (APBN) hingga ratusan triliun rupiah selama pemerintahan Jokowi. Isu yang diembuskan capres lain yang menjadi lawan politik Jokowi itu menurutnya harus dibuktikan.

Jokowi wajib menjawab agar isu atau opini yang dibangun kubu capres/cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga tersebut tidak menjadi persepsi publik yang seolah benar.

"Saya bilang, kalau memang itu faktanya ada, terima dan akui. Segera minta maaf sama rakyat. Tapi kalau tidak ada, kasih tahu (rakyat). Memang itu bohong kok. Ngapain rakyat percaya pada kebohongan," katanya.

Terhadap aneka propaganda politik yang terus diproduksi untuk menyudutkan petahana, Surya memberi saran agar capres Jokowi dan cawapres Ma`ruf Amin bersikap sabar. Sebab, tambah Surya, tidak selamanya reaksi harus dihadapi dengan reaksi. Bangsa ini dengan segala keunggulan, kehebatan, termasuk kelemahan dan kebodohannya.

"Terkadang yang rasional menjadi irasional. Sedangkan yang irasional justru bisa menjadi rasional. Nah di situlah gunanya hadirnya para pemimpin yang mampu memberikan keteladanan. Keteladanan harus hadir di semua pihak," ujarnya.

Surya Paloh menegaskan  peran pimpinan partai politik tidak kalah pentingnya dalam pembenahan adab politik dan tata pemerintahan di Indonesia.

"Karena bagaimanapun kontribusi maupun peran strategis dimiliki partai politik. Institusi partai politik ini amat menentukan sekali. Warna politik negeri ini, maju mundurnya negeri ini ditentukan partai politik," ujarnya. (Ant./*)

Add Comment