Ahmad Sahroni Optimistis NasDem Bakal Raih Kursi DPR di DKI Jakarta
JAKARTA (12 Februari): Lembaga survei Charta Politika baru saja merilis hasil surveinya tentang elektabilitas partai politik, khususnya di daerah pemilihan DKI Jakarta 1, DKI Jakarta 2, dan DKI Jakarta 3.
Politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menanggapi hasil tersebut dengan penuh optimistis.
Di Dapil DKI Jakarta 3 sendiri nama Ahmad Sahroni yang kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI di Pileg 2019 ini ikut mencuat ke permukaan bersama caleg popular lainnya.
Inisiastor Ahmad Sahroni Center (ASC) ini bahkan mendapat raihan angka 2,9 persen. Meski bisa dikatakan belum 'aman', Sahroni merasa bersyukur bisa mendapat angka dalam survei kali ini.
Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 3 nomor urut 1 ini pun menaruh optimistis Partai NasDem akan kembali mendapatkan kursi DPR RI dari DKI Jakarta. Pasalnya menurut pria asli Tanjung Priok kelahiran Kebon Bawang ini pada periode 2014 lalu namanya tak banyak mencuat di survei namun berhasil ke Senayan.
“Kalau dulu nama Ahmad Sahroni itu tidak ada dalam survei tapi menghasilkan satu kursi,” kata Presiden McLaren Club Indonesia (MCI) ini dalam acara bertajuk "Menerka Wajah Wakil Rakyat Ibukota 2019-2024" di Es Teler 77 Jalan Adityawarman No 61, Melawai Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Menurut Sahroni, dari hasil survei dilaksanakan pada tanggal 18 hingga 25 Januari 2019 itu akan menjadi modal agar semakin optimistis menghadapi pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019.
Mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) ini pun mengimbau kepada caleg lainnya untuk mengisi masa kampanye dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti semua peraturan yang berlaku dan menjunjung tinggi persatuan sebagai aset terbesar bangsa ini.
“Kalau sekarang masih mending ada namanya satu kursi pasti dijamin dapat, nah gak ada namanya aja dapat satu kursi gimana ada namanya gitu,” katanya.
Sebelumnya lembaga survei Charta Politika melaksanakan survei dengan wawancara tatap muka kepada total 2.400 responden atau 800 responden di tiap dapil dKI Jakarta karena dianggap sebagai barometer nasional. Margin of error di tiap dapil kurang-lebih 3,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.(*)