Di Toli-Toli Ahmad Ali Tegaskan Jokowi Bukan PKI

TOLI-TOLI (22 Februari):  Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Ahmad M Ali menegaskan Presiden Joko Widodo bukan PKI, bukan antiagama dan antiulama seperti yang dituduhkan selama ini oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Penegasan itu disampaikan Ahmad Ali saat menggelar kampanye terbatas yang berlangsung di Kelurahan Tuelei, Kecamatan Baolan, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (21/2).

"Bagaimana mungkin Joko Widodo bisa disebut sebagai kader atau simpatisan  Partai Komunis Indonesia (PKI), atau terkait PKI. Itu tuduhan tidak berdasar dan tidak masuk akal. PKI sendiri telah dibubarkan sejak tahun 1966. Saat itu, Bapak Presiden kita masih balita. Masa orang berpolitik praktis sejak balita," urainya.

Lebih lanjut, calon anggota DPR RI Partai NasDem, nomor urut 1, dapil Sulawesi Tengah itu menyanggah jika Joko Widodo disebut anti Islam.

"Saya juga heran, kok masih dibilang anti-Islam. Anehlah. Yang saya tahu, Joko Widodo itu orang Islam yang taat. Jadi, sudahilah, masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Toli-Toli tidak perlu termakan isu-isu seperti itu," pintanya. 

Ahmad Ali juga menjelaskan tuduhan Joko Widodo  antiulama.

"Siapa calon Wakil Presiden yang mendampingi Joko Widodo?" tanya Ahmad Ali kepada peserta kampanye. "KH Ma'ruf Amin," jawab peserta kampanye.

 

Kalau begitu, kata Ahmad Ali, bahwa tidak benar Joko Widodo antiulama. Buktinya, Joko Widodo mengambil ulama sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya di periode kedua beliau.

 

Selain mengajak masyarakat Kabupaten Toli-Toli memenangkan pasangan Joko Widodo – KH Ma'ruf Amin, Ahmad Ali juga meminta untuk memenangkan caleg Partai NasDem pada Pemilu 2019 mendatang. 

"Sebagai pimpinan partai saya meminta masyarakat Kabupaten Toli-Toli, selain memenangkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, jangan lupa memenangkan caleg-caleg Partai NasDem di pemilu mendatang," urainya.

Bahkan mantan Ketua NasDem Sulteng itu menggaransi kualitas dan integritas para caleg NasDem.

"Mereka adalah putra putri terbaik daerah ini yang direkrut melalui proses seleksi ketat dan panjang. Jadi, jangan meragukan mereka," urainya.

Kampanye terbatas berakhir dengan sesi dialog. Berbagai persoalan pembangunan juga terungkap hingga persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan utamanya berkaitan dengan masalah jelang Pemilu  2019.(*)

Add Comment