Festival Cap Go Meh Perlu Jadi Agenda Tahunan

Festival Cap Go Meh Perlu Jadi Agenda Tahunan

TANJUNG PANDAN (28 Februari): Festival Cap Go Meh yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Komunitas Tionghoa Belitung mendapat respon positif dari politisi Partai NasDem, Lusyani Suwandi.

Menurut Lusyani, Festival Cap Go Meh harus terus diadakan untuk merawat keanekaragaman budaya.

"Kita lihat semua budaya ditampilkan. Ada barongsai, tari-tarian melayu, pesta kembang api dan lainnya. Semua warga dari pelbagai latar belakang hadir. Tradisi ini tak hanya milik komunitas Tionghoa, tetapi telah jadi budaya Nusantara. Bagi saya, Cap Go Meh adalah ekspresi keberagaman Belitung," kata Lusyani kepada partainasdem.id, Kamis (28/2).

Ke depan, tambah Lusyani, acara itu harus dikemas lebih menarik dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat agar Belitung makin mendunia.

"Kita ingin Cap Go Meh bisa menjadi khazanah budaya yang membawa Belitung makin go-internasional.  

Saya amati ada sekelompok muda-mudi asal Jepang memotret untuk kepentingan penelitiannya. Betapa menariknya festival ini bagi mereka. Ini kesempatan bagus untuk menyedot banyak wisatawan mancanegara," papar perempuan yang juga  Caleg DPR RI dari Partai NasDem nomor urut 3 Dapil Bangka Belitung itu.

Jika terpilih mewakili Babel di Senayan, Lusyani berjanji akan mendorong Festival Cap Go Meh menjadi agenda tahunan dari Kemenpar RI di Belitung, dan juga di Bangka.

Lusyani menjelaskan makna filosofi Cap Go Meh. Secara etimologi istilah itu mengandung pengertian hari terakhir dari perayaan tahun baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

"Jika kita baca literatur, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien, Cap itu sepuluh, Go sama dengan lima, dan Meh ya malam. Artinya, malam ke-15 Imlek," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh tahun ini lebih meriah berkat kerja sama semua pihak.

"Saya akui tahun ini lebih semarak. Tentu ini karena bantuan pelbagai pihak. Atas nama Pak Bupati Sanem, saya ucapkan terima kasih kepada Kemenpar RI, Forkominda, teman-teman komunitas Tionghoa yang dipimpin Pak Ayi, tokoh masyarakat Ibu Lusyani Suwandi, Pak Telli, serta pegiat seni budaya Belitung," kata Isyak dalam sambutannya setelah melakukan prosesi pemotongan kue keranjang.

Isyak berharap masyarakat Belitung menikmati festival tersebut.

"Kita rayakan Cap Go Meh dengan penuh suka cita," tutup pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Belitung ini.(*)

Add Comment