a

Sajian Indonesia di Festival Internasional Ekuador Ludes

Sajian Indonesia di Festival Internasional Ekuador Ludes

QUITO (7 Maret): Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ekuador kembali menggelar kegiatan promosi Budaya Nusantara dalam acara Festival Internasional Folklore of Fruit and Flowers di Ambato Ekuador yang berlangsung tanggal 24 Februari hingga 5 Maret 2019.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Ekuador yang juga politisi Partai NasDem, Diennaryati Tjokrosuprihartono menjelaskan pembukaan Festival Internasional Folklore Bunga dan Buah Ambato di Quinta de Mera dibuka Walikota Ambato, Amoroso dan Gubernur Provinsi Tungurahua.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri pimpinan Parlemen Tungurahua, Konsul Jerman, Queen of Ambato dan para pejabat lainnya.

Duves Dienny yang merupakan cucu pahlawan nasional MH Thamrin itu menambahkan sebelum festival dibuka secara resmi, telah dilakukan pawai anak sekolah dari satu sekolah menggunakan busana ala Indonesia sekaligus dengan Bazar Gastronomia. 

“Tari Topeng Ireng dari Kabupaten Boyolali Indonesia dipilih menjadi tarian pembuka dan dilanjutkan dengan penampilan Balawan serta Batuan Ethnic Fushion. Setelah itu penampilan dari Peru, Meksiko, Colombia, Republik Ceko dan Ekuador sebagai tuan rumah,” katanya, Kamis (7/3).

Selama kegiatan berlangsung, diplomat Indonesia itu menyatakan  senang setiap mendengar sambutan terhadap  kesenian Indonesia yang mengisi berbagai acara baik dalam panggung besar di Colliseum dan beberapa tempat seperti di universitas, panggung dan taman hingga pasar dan perusahaan.

“Sambutan masyarakat Ambato dan Ekuador terhadap kesenian yang ditampilkan Indonesia sangat baik. Penampilan besar pertama di Colliseum diawali dengan pemilihan Putri Festival. Indonesia diwakili Ratu  Boyolali, Misi Herjanti. Pemenangnya adalah dari Meksiko,” tambahnya.

Dienny mengatakan KBRI juga berpartisipasi dalam bazaar gastronomi dan bazaar kerajinan tangan hingga busana selama satu hari di Park Cevallos. Bahkan bazaar Darma Wanita KBRI Quito ramai dikunjungi masyarakat Ambato dan laris manis.

“Kebetulan dalam kedua acara, hanya KBRI yang berpartisipasi dari negara di luar Ekuador. Yang habis duluan itu nastar karena mereka coba sekali langsung beli beberapa pack. Terakhir diborong semua sama ibu- ibu, sehingga yang lain mau beli sudah gak tersisa. Jadi sebagian rada kecewa gak kebagian,” katanya.

Dienny mengatakan kegiatan akbar tersebut adalah parade Allegoric Car dari bunga dan buah serta kesenian yang terdiri dari musik maupun tarian. Indonesia berpartisipasi penuh dengan menampilkan Allegoric Car Burung Garuda dengan Ayu Kamaratih artis dari Balawan serta Misi Harjanti sebagai Ratu Boyolali dan Hartono, Raja Boyolali berada dalam Allegoric Car.

“Musik dari Balawan dalam mobil tersendiri dan penari Bali dan Boyolali berpawai bersama sambil menari. Parade berlangsung tanggal 3 Maret pagi hari pukul 09.00-12.30 dan tanggal 4 Maret paradenya malam hari sehingga semua Allegoric Car dihiasi lampu,” katanya sumringah.

Bahkan menurutnya dari 20 Allegoric Car, Indonesia adalah satu-satunya negara asing yang tampil dengan Allegoric Car. Dalam sejarah 60 tahun acara ini berlangsung, Indonesia adalah negara asing pertama yang keluar dengan Allegoric Car.

“Desain oleh KBRI Quito namun pembuatannya oleh seniman Allegoric Car terbaik di Ambato: Trajano Flores dengan memakai 50.000 kuntum bunga dan aneka buah. Leher dan sayap Burung Garuda dapat bergerak,” tambahnya.

Dienny bangga sekaligus senang melihat masyarakat Ambato dan Ekuador antusias dan memadati jalan-jalan yang dilalui Parade Internasional Bunga dan Buah. Apalagi, lanjut Dienny, tidak ada makanan khas Indonesia yang tersisa lantaran semua makanan ludes dicari masyarakat Ekuador.

“Saat mobil hias Indonesia lewat, sambutan masyarakat sangat luar biasa dan banyak yang minta foto dan bertepuk tangan riuh. Diperkirakan terdapat 250.000 masyarakat Ekuador dan turis-turis memadati jalan sejauh lima kilometer,” katanya.

Kegiatan ditutup 5 Maret lalu di Colliseum dan kesenian Indonesia kembali menarik perhatian pengunjung dengan penampilan Balawan dengan kemahiran 8 jari bermain double neck guitarnya, dan Ayu Kamaratih serta tarian Batuan Ethnic Fushion.

Negara lain yang ikut dalam parade internasional ini dengan menampilkan kesenian adalah Meksiko, Peru, Kolombia, Republik Ceko dan Ekuador sendiri. Amerika juga tampil mempromosikan di parade pagi hari.(*)

Add Comment