Eva Yuliana Kunjungi Korban Banjir Klaten

KLATEN (10 Maret): Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Jawa Tengah V nomor urut 1, Eva Yuliana mendatangi warga Desa Pacing, Wedi, Klaten, Jateng, Jumat (8/3).

Untuk mencapai lokasi Eva harus menerobos derasnya air yang membanjiri pemukiman warga. Kedatangan Eva pun langsung disambut warga dan “Bolone & Sedulure Mbak Eva” (sebutan untuk para pendukung Eva Yuliana).

Jerih payah Eva mencapai lokasi menjadi bukti dan penegasan komitmennya untuk dekat dan bermanfaat bagi masyarakat. Eva mengajak warga untuk mau bergotong royong membantu sesama yang sedang terkena musibah.

Menurut Eva yang lekat dengan keluarga besar NU itu, gotong royong adalah identitas bangsa Indonesia dan bentuk paling nyata dari kepedulian terhadap sesama.

Eva meyakini dengan gotong royong dan saling membantu satu sama lainnya maka rakyat Indonesia akan sejahtera.

“Ketika saya mendengar berita ini (banjir) kemarin, ingin sekali rasanya untuk datang langsung membantu saudara-saudara di sini. Tapi kondisi belum memungkinkan. Akhirnya hari ini baru berkesempatan datang,” katanya.

Caleg dari dapil Boyolali, Klaten, Solo, Sukoharjo ini pun sangat ingin membantu lebih, namun sebagai seorang caleg Eva menyatakan dirinya harus mematuhi peraturan yang berlaku.

Eva tidak membawa bekal apapun, bahkan perlengkapan kampanye yang biasanya sering dibawa-pun tidak. Anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) periode 1999-2004. Ini hanya datang dan turun langsung menerjang derasnya banjir untuk menemui serta menghibur para korban satu persatu.

“Sampai sini saya juga bingung, saya ingin membantu. Tapi membantu apa? Saya caleg dilarang memberikan ini itu. Saya harus mematuhi aturan tersebut. Alhamdulillah di sini ada sedulurku. Saya mengajak mari bersama kita gotong royong lah membantu saudara yang terkena musibah,” terang dia di hadapan para pendukungnya.

Kepedulian alumni Pondok Pesantren Al Muayyad ini pun mendapat simpati dari para pendukung dan warga setempat. Dalam waktu singkat para warga bergotong royong kerja bakti mendirikan dapur umum.(*)

Add Comment