NasDem Jabar Komit Lestarikan Seni Budaya Sunda

BANDUNG (12 Maret): Partai NasDem mengusung strategi khusus untuk melestarikan seni budaya di Jawa Barat, karena seni budaya diyakini berdampak besar bukan hanya untuk pelaku seni, masyarakat pengusungnya, namun juga warga di wilayah yang sama dan di wilayah lain senegara. 

"Salah satu upaya pelestarian seni budaya daerah bisa dilakukan dengan 'clustering strategy' atau membangun komunitas-komunitas dalam cakupan kewilayahan," kata politikus  Partai NasDem Muhammad Farhan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (12/3).    

Menurut Farhan, Pemerintah Kota Bandung dan pemerintah kabupaten/kota lain harus melakukan "clustering strategy".  Ini bisa dilakukan seperti dulu di Bandung, yakni ada 'sarang-sarang' seniman, seperti wilayah Cigereleng sampai ke Bojong Sawang yang dikenal sebagai daerah seniman tradisional Sunda.    

"Dari Jaipong, gamelan, degung sampai wayang juga ada. Tetapi karena tidak adanya strategi semacam 'clustering', maka hilanglah para seniman pembuat wayang dan seni lainnya. Pada ke mana itu para 'nayaga' hebat? Di mana itu tempat pelatihan dalang-dalang luar biasa," kata Farhan.    

Oleh karena itu, caleg NasDem Dapil Jawa Barat I ini mengajak pemerintah kota untuk bersama-sama melestarikan seni dan budaya Jawa Barat berdasar strategi itu.  

Dengan konsep demikian, kata Farhan, jika diberi kesempatan menjadi anggota Dewan dirinya akan melakukan pemetaan daerah mana saja di Indonesia yang punya potensi bagus untuk seni dan budaya masing-masing.    

Cara lain untuk melestarikan seni dan budaya Jawa Barat dan Indonesia secara umum adalah dengan membangun ekosistem industri. Dengan demikian, musik hasil seni dan budaya Indonesia setua apapun, secanggih apapun, pasti ada pendengar serta apresiasinya.    

Apalagi, lanjut Farhan, dengan adanya teknologi media digital seperti sekarang ini. Hal itu tentu sangat memungkinkan untuk mengetahui siapa penggemar musik dari daerah tertentu. 

"Kita harus mengusahakan setiap musik di Indonesia baik yang tradisional maupun modern harus punya pasar. Dengan punya pasar artinya musik itu ada yang mendengarkan dan mengapresiasinya. Kita bikin dulu ekosistemnya," jelas Farhan.    

Artis kondang itu mengaku tengah bekerja sama dengan sebuah komunitas pembuat film untuk mendokumentasikan seni budaya Sunda. Meski hanya level RW, ia memberikan insentif-insentif dan pembentukan ekosistem supaya mereka mau berkembang.    

"Pada saat bersamaan, kita harus mengapresiasi film-film yang sangat komersial, seperti film Dilan. Artinya, dalam memperlakukan karya seni dan pelaku seninya, kita harus secara adil membangun ekosistem bukan memberi uang," ungkap Farhan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jawa Barat Saan Mustopa menambahkan pihaknya berkomitmen dan mempunyai keberpihakan dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan seni budaya di Jawa Barat agar terus berkembang.    

"Saat ini banyak tradisi kesenian dan budaya di Jabar yang sebenarnya menjadi kekayaan dan khasanah Jabar. Itu penting untuk dilestarikan ke depan," kata Saan.    

Apalagi, kata dia, ke depan Jawa Barat akan menjadi pusat atau tujuan turis dari domestik maupun internasional.  Masyarakat senang berkunjung ke Jabar karena budaya dan keseniannya yang khas.    

"Saya yakin Jabar akan menjadi tujuan wisata baik domestik maupun internasional. Karena itu, penting bagi Jabar untuk terus mengembangkan kesenian-kesenian yang dimiliki, dijaga dan dikembangkan," kata dia.    

"Kita juga akan meminta Pemerintah Pusat maupun daerah untuk memberikan porsi lebih terhadap kesenian dan budaya di Jabar agar tetap lestari," kata Saan.    

Caleg DPR RI NasDem Daerah Pemilihan Jawa Barat VII Nomor Urut 1 ini menambahkan kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di Nusantara. Kebudayaan Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai kebudayaan masa Kerajaan Sunda.    

"Ada beberapa ajaran dalam budaya Sunda yang terkait dengan jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan sembuh (waras), baik, sehat (kuat), dan cerdas," kata dia.    

Selain itu, kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual.(Ant/*)

Add Comment