NasDem Harap Ponpes Lahirkan Wirausahawan Muda
SURABAYA (23 Maret): Partai NasDem mendukung pondok pesantren (ponpes) menjadi pusat wirausaha yang diharapkan memunculkan wirausahawan-wirausahawan muda dan mampu membuat perusahaan rintisan atau startup.
Caleg DPR RI NasDem Haji Charles Meikyansah dari Dapil Jawa Timur IV di Surabaya, Sabtu, (23/3) mengatakan peningkatan kemampuan para santri di pesantren-pesantren, khususnya untuk berbagai ilmu kewirausahaan perlu terus dikembangkan. Apalagi pemerintah telah mengembangkan ekonomi keumatan seperti program Bank Wakaf Mikro di sejumlah ponpes.
"Kami berharap dari pesantren akan muncul wirausahawan-wirausahawan muda yang mampu membuat perusahaan rintisan (start up) yang bisa berjaya nanti di Indonesia. Jadi pelatihan sumber daya manusianya juga ke pengasuh," kata Haji Charles.
Caleg NasDem dari Dapil Jember dan Lumajang itu mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memulai berbagai program pemberdayaan dan pelatihan di pesantren-pesantren.
"Seperti di Jember, Pak Jokowi sudah menjalankan program Kopentren (Koperasi Pesantren). Nantinya juga ada berbagai pelatihan dari Balai Latihan Kerja yang bukan hanya menyasar para santri, namun juga pengasuh atau ustaz yang ada di pesantren," katanya.
Haji Charles juga berharap dalam dua atau tiga tahun mendatang, ada 1.000 pengusaha UMKM yang berasal dari pondok pesantren. Para santri perlu disiapkan berbagai ilmu terkait kewirausahaan. Balai Latihan Kerja yang sekarang sudah ada dan akan terus dikembangkan, adalah terkait bahasa asing, lalu untuk keahlian permesinan.
"Semua santri pasti dan hormat dengan ustadznya, 'sami'na wa atho'na' (Kami mendengar dan kami taat). Kalau pengasuh pesantren belum tahu mengenai dunia kewirausahaan kita juga berikan pelatihan ke mereka, sehingga bisa menularkan ke santri dan akhirnya semua memahami dunia wirausaha, dunia UMKM ke depan," katanya.
Ysng tidak kalah penting, katanya, adalah pelatihan manajemennya, bagaimana menjalankan bisnis. Hampir semua pengusaha UMKM belajar manajemen secara otodidak, belajar soal ekonomi secukupnya.
"Ini harus dilatih, bagaimana mengatur modal, perputaran uang di bisnis, lalu mekanisme peminjaman ke bank, hingga membuat UD, CV, bahkan PT, perlu diberi kemampuan juga," kata Haji Charles.(Ant/*)