Karna Brata tidak Mau Bohongi Rakyat
JAKARTA (28 Maret): Memasuki kampanye terbuka, calon anggota legislatif (Caleg) Partai NasDem Karna Brata Lesmana menyampaikan kontrak politiknya kepada masyarakat di dapilnya, DKI Jakarta III.
Karna mengatakan, jika ia terpilih sebagai anggota DPR RI, semua gaji, fasilitas negara, uang reses, dan apapun yang diterimanya sebagai anggota DPR RI akan dibuka ke publik. Ia bahkan akan menyumbangkan 100% penghasilannya tersebut untuk masyarakat.
“Itu janji tertulis saya. Saya tidak mencari uang satu sen pun di sana. Saya ingin berbuat kebaikan karena di sana tempat membuat undang-undang yang bisa membantu Presiden kita Pak Jokowi untuk bisa mempercepat kemajuan negeri ini. Jangan dihambat. Kalau misalnya dihambat oleh orang-orang yang hanya ingin mencari duit, mereka menghambat program-program hanya untuk minta komisi, itu yang merusak negeri ini,” katanya saat bertemu warga di Koja, Jakarta Utara, Minggu lalu.
Janji politik Karna selanjutnya adalah mendirikan rumah aspirasi untuk warga. Karna mengakui tidak mungkin bisa bertemu warga setiap hari, karena sebagai anggota Dewan ia akan sibuk.
Selain itu, di Dapil DKI Jakarta III ada sekitar 20 ribu Rukun Tetangga, sehingga tidak mungkin bisa dikunjungi dalam waktu satu tahun.
“Saya ngga mau bohongi masyarakat. Saya jawab dengan jujur bahwa kemungkinan saya tidak lagi datang ke sini kalau saya sudah terpilih menjadi anggota DPR RI, karena tidak mungkin dari segi waktu tidak cukup,’’ kata Karna.
Dia pun merinci alasannya. Setiap hari dia bisa maksimum mengunjungi empat tempat. Kalau hari Minggu bisa tujuh tempat karena tidak macet. Jadi, satu tahun ada 365 hari dikali empat tempat hanya 1500 tempat yang bisa dikunjungi. Sedangkan di Dapil Jakarta III terdapat 20 ribu RT. Jika satu RT sama dengan satu titik, tidak bisa 20 ribu itu didatangi.
‘’Saya tidak mau berbohong. Saya ingin buat kebaikan karena itu janji tertulis saya akan membuat rumah aspirasi rakyat,” katanya.
Ia menegaskan keinginannya maju sebagai anggota DPR RI karena ingin berbuat baik untuk negeri dan masyarakat Indonesia.
“Sekarang usia saya sudah 60 tahun, waktunya saya berbuat kebaikan di negeri ini. Karena itu, saya maju menjadi anggota DPR RI dengan niat yang baik. Saya tidak mau mencari pundi-pundi kekayaan di sana (DPR), menambah kekayaan saya, malah nanti saya bisa repot. Bisa-bisa saya dipakaikan baju orange oleh polisi. Jadi mudah-mudahan niat baik saya diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan ibu-ibu serta bapak-bapak yang yakin pada niat baik saya,” ujar Karna.
Dalam kesempatan itu, Karna juga mengingatkan masyarakat mengenai pesta demokrasi yang akan segera dilaksanakan. Sebagai warga Indonesia, katanya, seharusnya bersyukur karena punya kesempatan mencari pemimpin yang baik, Presiden maupun DPR RI.
Ia pun meminta masyarakat untuk yakin bahwa Joko Widodo merupakan pemimpin terbaik yang saat ini dimiliki bangsa Indonesia dan dapat kembali memimpin untuk periode selanjutnya.
Menurut dia, pemimpin sebelumnya hanya mementingkan keluarga dan golongannya untuk mencari kekuasaan.
“Sekarang lihat. Pak Jokowi baru empat tahun berkuasa ada KJP, ada KJS, itu semua dari Pak Jokowi. Awal yang baik untuk negeri ini. Beliau juga sudah remikan MRT, itu sudah 30-40 tahun lalu dijanjikan tapi tidak pernah jadi karena selalu kepentingannya siapa yang mengelola harus keluarga orang-orang besar di negeri ini. Hari ini Pak Jokowi anaknya hanya menjual martabak, tidak memanfaatkan posisi beliau sebagai anak Presiden. Pilih Pak Jokowi yang sudah bekerja yang baik,” tandas Karna. (MI/*)