Syarif Bersyukur Indonesia Jadi Nasionalis-Religius

KUBURAYA (8 April): Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie menilai perjuangan para laskar ulama-santri dan jaringan pesantren merupakan episode penting pergerakan nasional.

Hal itu disampaikan Syarif dalam Musyawarah Kubro II bersama Kiai Pondok Pesantren se Kabupaten Kuburaya, Pontianak, dan Mempawah di Pondok Pesantren Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Desa Pasak Piang, Kecamatan Sui Ambawang, Kuburaya, Kalimantan Barat, Minggu (7/4).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Kalimantan Barat ini pun bersyukur Indonesia hadir sebagai negara yang nasionalis dan religius dalam melindungi warga negaranya.

“Indonesia adalah negara nasionalis dan religius, negara yang mengakui  Ketuhanan dan keyakinan agama,” katanya.

Syarif yang juga Pengurus Mustasyar PWNU Kalimantan Barat itu mengatakan kegiatan keagamaan di Indonesia menjadi cerminan bahwa keberadaan pesantren yang ada di Indonesia merupakan pelopor dalam membentuk embrio perjuangan kebangsaan.

“Pengajian di mana-mana, tarhiman jam tiga subuh. Bahkan juga Indonesia sangat luar biasa mengakui Islam sampai-sampai Hari Santri juga dijadikan hari nasional. Hal tersebut menjadi bukti keberadaan pesantren di Indonesia  sebagai pelopor perjuangan bangsa tentu ini harus kita hargai," tegasnya.

Syarif yang kembali ikut  dalam Pileg 2019 sebagai Caleg DPR RI Partai NasDem Dapil Kalimantan Barat I nomor urut 1 itu, juga bersyukur perjuangannya bersama gubernur dan Pemerintah Pusat dapat membuahkan hasil di antaranya realisasi jembatan yang diinginkan warga.

"Tiga tahun lalu saat saya melakukan reses pertama kali, waktu itu di pondok pesantren ini, masyarakat Sui Ambawang khususnya yang berada di seberang  simpang kanan, berkeinginan supaya ada jembatan. Alhamdulillah hari ini dapat terealisasi,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Musyawarah Kubro II merupakan kerja sama antara Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah dengan Ikatan Santri dan Alumni Al-Khaliliyah yang digagas Fawaid Azman, putra Hanafi Khalil.

Dalam sambutannya Hanafi menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan pengajian rutin tahunan Majelis Taklim Khairun Nisa` setiap bulan Rajab. Tahun ini, selain pengajian juga ada santunan kepada anak yatim sekaligus menghelat kegiatan Musyawarah Kubro II.

“Alhamdulillah pada hari ini juga akan melakukan santunan kepada anak yatim yang  setiap  tahunnya  terkumpul dana sebesar Rp14 juta. Musyawarah kubro ini melibatkan 50 pesantren se Kabupaten Kuburaya, Kota Pontianak, dan Kabupaten Mempawah," terangnya

Sederet tokoh penting NU Kalimantan Barat, tampak hadir di lokasi acara, di antaranya, Ketua PCNU Kubu Raya, Abdussalam, Kiyai Hanafi, (Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah), dan juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Amin Muhammad.(Mustofa/*)

Add Comment