Caleg NasDem Temui Perajin Perahu di Sewangi

BANJARMASIN (11 April):  Gusti Rosalina Indah, caleg NasDem untuk DPR RI dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) berkunjung ke konstituen di Pulau Sewangi, Berangas, Barito Kuala, Kalsel.

 

Kehadiran Caleg NasDem tersebut tidak lain untuk menggali berbagai usaha warga, khususnya perajin perahu jukung dan perahu klotok (perahu kayu khas Banjarmasin bermesin tempel) yang ada di Pulau Sewangi, Kelurahan Berangas, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (10/4).

Bersama Caleg DPRD Provinsi Kalsel Gusti Eka Shofia dan Caleg DPRD Kota Banjarmasin, Roslina yang akrab disapa Oca, berbincang-bincang dengan warga bagaimana agar mampu menghasilkan pendapatan dan permodalan guna meningkatkan usaha. 

H Yunus misalnya yang membuat jukung sendiri harus bekerja ekstra selama 10 hari hingga pekerjaan selesai.  

“Kalau saya bekerja sendiri membuat jukung panjang tiga meter,  modal Rp.2,5 juta dan dijual Rp.3 juta selama 10 hari baru rampung. Jadi keuntungan kami hanya Rp500 ribu,” ujarnya bernada santai. 

Yunus juga mengaku, harga jukung bervariasi dan  penjualan pun tidak tentu, apalagi yang membeli kawasan lokal saja seperti Tabunganen, dan sekitarnya. 

Mencermati persoalan tersebut, Gusti Rosalina Indah berjanji akan memfasilitasi, khususnya bagaimana bisa mendapatkan pendanaan yang memadai, dan tidak terlilit utang dalam pengembalian.  

“Ini komitmen pemerintah bersama lembaga legislatif, untuk menyikapi agar para pekerja bisa sejahtera,  dan hasil pekerjaan dapat dipasarkan secara cepat, dengan keuntungan memadai,” kata Caleg NasDem No Urut 2 Dapil Batola, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Timur, Hulu Sungai Utara, Balangan,  Tabalong ini. 

Para perajin umumnya mewarisi keahlian turun-temurun sebagai pembuat perahu jukung dan klotok. Orderan pembuatan jukung makin sepi karena banyak pelanggannya beralih menggunakan moda transportasi darat dan sulitnya mendapat bahan baku kayu.

Saat ini jumlah pembuat perahu jukung kurang lebih 40 orang yang masih aktif. Padahal, sejak ia masih remaja tercatat ada ratusan orang pembuat perahu kayu di Sewangi.

Harga jual jukung maupun klotok tergantung ukuran dan dimensi. Ukuran jukung panjang 6 depa (1 depa sama dengan 1,8 meter) dan lebar 1,60 meter dijual seharga Rp13 juta, dengan masa pembuatan lebih lama. 

Menurut dia, semua bahan bakunya mulai sulit ditemukan karena hutan banyak beralih fungsi jadi perkebunan sawit. Perahu kayu juga memiliki masa pakai. Kekuatan perahu atau jukung sekitar empat tahun. 

“Empat tahun dipakai pasti ada yang perlu diperbaiki, ditambal dengan lem kayu. Dari servis perahu kayu ini kami sedikit terbantu, ongkosnya memperbaiki perahu bocor tergantung besar kecilnya perahu dan besar kecil kerusakannya," ujarnya.

Lelaki paruh baya itu mengakui pembuat jukung di Pulau Sewangi berstatus mandiri.(*)

Add Comment