Bidan Diminta Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
SLEMAN (22 April) : Wakil Bupati Sleman, DIY, Sri Muslimatun meminta para bidan di Sleman untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada semua ibu hamil, melahirkan, serta kepada para bayi. Bidan merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan di tingkat dasar yang mampu mencegah tingginya kasus angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan.
“Adapun kunci keberhasilan pelayanan kesehatan adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, serta sarana dan prasarana yang handal di fasilitas pe|ayanan kesehatan. Dalam hal pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, bidan sebagai garda terdepan pemberi pelayanan kesehatan di tingkat dasar, harus mampu mendeteksi masalah dan komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir,” kata Sri Muslimatun yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai NasDem Sleman itu pada seminar nasional yang diadakan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ranting RSUD Sleman di RSUD Sleman, Minggu (21/4).
Sri Muslimatun melanjutkan, angka kematian bayi (AKB) terus mengalami penurunan dari 35/1000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, dan turun 24/1000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Dengan jumlah itu, Indonesia masih berada dalam sepuluh negara dengan angka kematian neonatal tertinggi di dunia.
“Hal ini tentunya masih menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals) di mana secara globaI pada tahun 2030 diharapkan AKI kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB kurang dari 12 per 1.000 kelahiran hidup,” tegas Sri Muslimatun
Ia melanjutkan, DIY sebagai provinsi dengan penduduk yang cukup banyak, khususnya Kabupaten Sleman yang merupakan kabupaten dengan penduduk paling banyak, dan variatif, menuntut tenaga kesehatan khususnya bidan untuk memberikan pe|ayanan kesehatan yang berkualitas dan paripurna.
“Saya berharap dengan diadakannya seminar nasional tersebut dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan bidan dalam melakukan deteksi dini serta penanganan komplikasi dan penyulit pada masa kehamilan dan persalinan serta dapat mempermudah akses rujukan ke fasilitas lanjutan,” kata perempuan peraih penghargaan Keluarga Sakinah Teladan Nasional Departemen Agama 2008 itu. (NasDem DIY/Abulaka/*)