Raih 5,86% Suara, Kursi NasDem Naik di DPRD Surabaya

SURABAYA (25 April): Prolehan kursi Partai NasDem di DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Pileg 2019 bakal naik. Pada Pileg 2014 NasDem hanya memperoleh dua kursi, naik menjadi tiga kursi pada pileg tahun ini.

 

"Kemungkinan jumlah kursi NasDem bisa bertambah satu kursi, mengingat masih ada dua TPS di Surabaya akan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU)," kata Direktur Surabaya Consulting Group (SCG), Didik Prasetyono, saat merilis hasil Pileg 2019, di Surabaya, Kamis, (25/4).  

 

Didik memastikan, prolehan kursi tidak akan banyak berubah dari hasil real count KPU Kota Surabaya. Sebab, data tersebut adalah hasil real count TPS yang telah direkap tim SCG di Kelurahan dan Kecamatan di Surabaya. 

"Data yang masuk diinput di TPS mencapai 91 persen per tanggal 22 April," ungkap Didik.

 

Berdasarkan data real count TPS, suara tertinggi diraih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebanyak 28,35 persen, disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 10,51 persen, Gerindra 8,86 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,93 persen, Demokrat 7,93 persen, dan Golkar 7,92 persen.

 

Selanjutnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih 6,28 persen, NasDem 5,86 persen, Partai Amanat Nasional 5,33 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,87 persen.

 

Ada 50 kursi yang diperebutkan caleg di DPRD Kota Surabaya. Dari jumlah itu, sebanyak 47 kursi dipastikan diperoleh caleg-caleg dengan suara terbanyak, yakni PDIP 14 kursi, PKB, Gerindra, Golkar, dan PKS masing-masih mendapat 5 Kursi. Kemudian Partai Demokrat 4 Kursi, PSI dan NasDem 3 kursi, PAN 2 kursi, dan PPP 1 kursi.

 

"Sementara untuk tiga kursi terakhir di Dapil 1,3,4 diperebutkan oleh PAN dan Demokrat (Dapil I), PDIP dan PAN memperebutkan kursi di Dapil 3, kemudian PSI, NasDem dan PDIP di Dapil 4," bebernya.

 

Pada Pileg 2019 ini, PSI memberi kejutan dengan memproleh tiga kursi. Sementara NasDem dan Golkar naik satu kursi, sedangkan defisit kursi dialami Hanura yang hilang tiga kursi, kemudian Demokrat dan PAN.

 

"Sejauh ini, pantauan prolehan suara terbanyak masih didominasi caleg incumbent, meski diwarnai nama-nama caleg baru," tandasnya.(Medcom.id/*)

Add Comment