Catatan Farhan Selama Kampanye

BANDUNG (29 April): Caleg Partai NasDem Muhammad Farhan memiliki catatan pengalaman berkesan saat turun gunung berkampanye jelang Pemilu 2019. Beragam peristiwa unik terukir dalam memori artis yang kini terjun ke kancah politik.  

Salah satu momen yang paling diingatnya ialah saat berkampanye di sebuah daerah dan mengenalkan diri serta menjabarkan program-programnya jika terpilih masuk Senayan nantinya.

"Dalam satu sosialisasi saya ketemu sama ibu-ibu yang sudah sangat tua, yang kenal saya lewat televisi. Dia bilang, enggak tahu mesti ngomong apa. Dia cuma titip doa. Jadi, acara itu akhirnya dari kampanye berubah menjadi selamatan," kata Farhan, Jumat (26/4).

Kejadian yang tak kalah unik ketika ada pergelaran makan bersama di beberapa gang sempit di Bandung, Jawa Barat. Farhan memang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif daerah pemilihan Jawa Barat 1 meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.

"Kita menggelar makan bareng di gang karena Bandungv itu banyak gang. Makan nasi apa pun, nasi boks, semua begitu," kata Farhan.

Selain mengenang hal berkesan, mantan penyiar radio berusia 49 tahun itu juga mendapat banyak pengalaman berharga. Dia menilai, warga selain tahu tentang infrastruktur perlu juga diberi edukasi tentang analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

Misalkan kita membangun jaringan rel kereta api listrik beserta dengan pembangkit listrik dan stasiun, katanya, perubahan apa yang harus dihadapi. Lalu, bagaimana harus beradaptasi.

"Nah, itu enggak pernah dikomunikasikan, padahal efeknya besar. Ada beberapa tanah area yang biasanya menjadi penampung air atau ruang tempat publik masyarakat jadi menghilang," jelas bapak dua anak itu.

Dalam berinteraksi dengan para warga, beruntung Farhan fasih berbahasa Sunda sehingga diakuinya tidak ada kendala. 

"Karena saya orang Bandung jadi pakai Bahasa Sunda saja. Yang paling penting kita mesti menemukan analoginya," kata laki-laki keturunan Aceh itu.

Mantan penyiar radio itu juga berharap, kelak jika terpilih dia masih dapat berpartisipasi dalam program di TVRI dan RRI. 

"TVRI sama RRI ini adalah sebuah lembaga penyiaran publik. Jadi, memang sudah tempatnya kita untuk berkarya," sebutnya.

Namun, jika nantinya Farhan belum berhasil, dia akan meneruskan karier keartisan dan aktif dalam komunitas seni Panatik di Bandung. Suami dari Aryatri itu menegaskan, dirinya akan selektif memilih tawaran, termasuk ketika mengisi acara.

"Iklannya sangat selektif, bukan iklan sembarangan. Saya masih terlibat dalam dunia hiburan, khususnya yang menyangkut industri," pungkas aktor kelahiran Bogor itu. (Medcom.id/H-3/*)

Add Comment