NasDem Kalteng Rekomendasikan Palangkaraya Ibu Kota RI
PALANGKARAYA (30 April): Ketua DPW NasDem Kalimantan Tengah (Kalteng) Farida Darland Atjeh mengusulkan Kota Palangkaraya sebagai ibu kota negara menggantikan Jakarta. Palangkaraya memiliki keunggulan dari sisi letak geografis dan demografis yang sangat mendukung untuk dijadikan sebuah Ibu Kota Negara.
"Dari segi demografi dan geografis tidak sesulit provinsi-provinsi lain untuk dijadikan sebagai Ibu Kota pemerintahan RI. Lahan Palangkaraya masih sangat luas," tuturnya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, (30/4).
Farida melanjutkan, wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya sudah ada sejak era pemerintahan Presiden Soekarno. Oleh karena itu dia memastikan bahwa Palangkaraya merupakan kota yang paling tepat untuk menggantikan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
"Karena Presiden Soekarno pernah mengungkapkan hal tersebut bahwa suatu saat Palangkaraya akan menjadi ibu kota pemerintahan RI," paparnya.
Secara geografis, Palangkaraya tidak berada di cincin api sehingga tidak rentan gempa dan bencana lainnya, lanskapnya datar, berada di antara sungai-sungai besar dan lokasinya tepat berada di tengah Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan estimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan ibu kota baru seluas 40.000 hektare di luar Pulau Jawa membutuhkan sekitar Rp466 triliun.
Dalam kajian Bappenas biaya pembangunan ibu kota baru sebesar Rp466 triliun memiliki porsi sekitar Rp250 triliun dari pemerintah, dan sisanya oleh pihak swasta.
Sementara itu, pemerintah telah memilih untuk membangun ibu kota baru di luar Pulau Jawa mengingat beban di DKI Jakarta yang semakin bertambah.
Pemerintah akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas hal teknis, rancangan kota dan master plan terkait pembangunan ibu kota baru itu. (Uta)