Farhan Bertekad Tingkatkan Kredibilitas DPR

BANDUNG (11 Mei): Caleg DPR RI dari Partai NasDem, Muhammad Farhan segera menduduki kursi DPR RI hasil Pileg 2019. Farhan mewakili daerah pemilihan Jawa Barat I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Menurutnya, ada dua tantangan yang selalu membanyangi parlemen di Indonesia, yakni soal produktivitas dan kredibilitas. 

"Secara integritas kita masih percaya dengan DPR, sangat percaya. Tapi secara kredibilitas memang menimbulkan banyak pertanyaan," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (11/5).

Selain itu, produktivitas DPR terkait dengan legislasi yang dihasilkan juga menjadi tantangan. Pasalnya, DPR urung berhasil mencapai target dalam memproduksi legislasi yang diharapkan.

"Kan kita juga tidak mau mengejar legislasi tapi kualitasnya jeblok kayak RUU Permusikan," ucapnya.

Dari tantangan yang menahun di DPR itu, Farhan menyimpulkan, anggota Dewan nantinya harus mampu menginterpretasikan hubungan yang kolektif kolegial.

"Karena anggota DPR RI tidak mungkin bisa sendiri memperbaiki kredibilitas DPR RI, mesti rame-rame dan itu kuncinya ada di pimpinan DPR RI dan pimpinan partai," tukasnya.

Menyoal apa yang akan diperjuangkan di Senayan nantinya, dia menegaskan akan mewakili dan memperjuangkan rakyat dan partainya.

"Dua-duanya harus dijalankan," tegas Farhan.

Dalam konteks memperjuangkan kepentingan rakyat, setidaknya Farhan akan membawa beberapa program untuk masuk ke dalam legislasi. Program itu ialah, penaikan jumlah APBN dan APBD untuk posyandu, paud dan posbindu (pos binaan terpadu) untuk lansia.

Kemudian ia menginginkan disediakannya puskesmas 24 jam di tiap kecamatan melalui bantuan pemerintah daerah dan pusat. Ia juga memimpikan adanya kartu yang serupa dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tapi khusus untuk para lansia.

"Karena lansia itu membutuhkan perlakuan khusus masalah kesehatan yang jauh berbeda dengan yang lainnya," tutur Farhan.

Dia juga menginginkan adanya arus informasi nasional yang mengelola big data dan negara mendapat keuntungan dari itu. Farhan juga akan mengupayakan legislasi soal pola konsumsi energi nasional, itu berkaitan dengan pembangunan listrik 35.000 mega watt.

"Kalau sampai energi itu terproduksi, yang memakai siapa? Kalau yang pakai tetap rumahtangga, maka listrik itu tidak akan produktif, tidak akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Maka kita harus membuat pola konsumsinya," imbuhnya.

"Ini masih mimpi pribadi ya, belum saya rumuskan ke partai, belum ke Bamus dan lain-lain," sambung Farhan.

Selain itu, kepentingan partai yang akan diperjuangkan ialah masalah kepemimpinan nasional. Menurutnya, NasDem selalu memiliki visi tentang siapa yang layak jadi pemimpin. 

"Sudah terbukti lah di DKI, Jawa Barat, Presiden RI, sebelum partai lain bersuara tentang siapa yang didukung, kita sudah duluan. Ini harus jadi visi bersama dan kita kelola bersama," ungkapnya.

Itu dapat terwujud dengan pengoptimalan kaderisasi baik internal partai maupun eksternal. 

"Dengan cara melakukan kaderisasi, tidak hanya internal partai, tetapi juga kaderisasi di luar partai. Karena ketika gerbong kepemimpinan nasional bergerak, maka gerbong selanjutnya harus kita isi dengan yang lebih baik lagi," tutup Farhan. (MI/*)

Add Comment