Syarif Abdullah Ziarahi Syarief Hidayatullah
CIREBON (9 Juni): Sunan Gunung Jati atau yang lebih dikenal dengan Syarief Hidayatullah, adalah Sultan pertama di Kasultanan Cirebon, yang merupakan ulama utama dalam penyebaran agama Islam di bagian barat pulau Jawa.
Tokoh yang berperan sebagai pemimpin spriritual, sufi, mubalig dan ulama ini dimakamkan di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang berjarak kira-kira tiga kilometer dari kota Cirebon.
Kehadiran politisi Partai NasDem berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon itu tidak sendirian. Ia didampingi keluarganya yang juga putranya Syarief Naufal Alkadrie.
Syarif mengaku bersyukur diberikan kesehatan dan kekuatan dan juga kelancaran untuk bisa berziarah ke makam Waliyullah yang ada di Cirebon, Sunan Gunung Jati.
"Saya bersyukur diberikan kesehatan dan kekuatan serta kelancaran, sehingga hari ini saya sekeluarga bisa ziarah ke makam Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati di Cirebon," ucapnya di Cirebon, Kamis (7/6).
Tidak seperti lazimnya makam para wali yang lain, makam Sunan Gunung Jati tidak bisa diziarahi secara langsung masuk ke dalam makam. Hanya keturunan sang wali yang bisa melanjutkan perjalanan ke teras-teras selanjutnya hingga ke tungkup makam.
Namun pada kesempatan kali ini, Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI itu mendapatkan kesempatan masuk ke ruangan pusara sang Wali Songo. Bahkan Syarif mendapatkan izin secara langsung dari Sultan Kesepuhan Cirebon yang merupakan turunan dari Sunan Gunung Jati.
Syarif menyampaikan terima kasih kepada Wakil Walikota Cirebon yang sudah mengizinkannya masuk ke ruangan pusara sang Wali Songo.
"Terimakasih Wakil Walikota Cirebon, kami bisa masuk ke ruangan sang Wali Songo dimakamkan," tambah Syarif.
Makna yang paling penting yang dapat dipetik setelah menziarahi makam Syuhada para Waliyullah tersebut, adalah adanya kesadaran bahwa betapa gigihnya wali-walinya Allah berjuang menyebarkan agama Islam.
"Sehingga dengan dasar itu, bagi saya dapat menjadi bahan renungan dan sekaligus meningkatkan ketakwaan akan pentingnya makna perjuangan," tutupnya.(Mustofa/*)