Ahmad Ali Tolak Jabatan, Mantap Ingin Bangun Kampung Halaman

PALU (3 Juli): Kiprah salah satu putra terbaik kepunyaan Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad H M Ali di kancah politik Tanah Air tak perlu diragukan lagi.  Pria asli Desa Wosu Kecamatan Bungku Kabupaten Morowali ini berhasil meraih kepercayaan masyarakat untuk duduk di DPR-RI.

Kini Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad ini mengaku akan maju sebagai salah satu kandidat calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada tahun 2020. Bukan karena ingin mencari jabatan melainkan karena kecintaannya terhadap tanah kelahirannya.

"Saya lahir di Sulteng, saya tumbuh dan besar di Sulteng. Banyak yang telah diberikan ke saya, banyak yang saya dapatkan berupa kehormatan dan penghargaan. Karena itu, apa yang telah saya dapatkan, saya ingin kembali mengabdi di daerah Sulteng," ucap Ahmad Ali, Selasa (2/7).

Perjalanan karier politik seorang Ahmad Ali terbilang mulus tanpa  isu kasus apa pun yang menerpanya. Selain didaulat menjadi Bendahara Umum DPP NasDem, Ali juga dipercaya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk menjadi Ketua Fraksi NasDem di DPR-RI.

"Saya sudah sampai di Jakarta, di tingkat nasional. Namun, saya tidak lupa dengan daerah saya, saya ingin balik ke daerah untuk membangun Sulteng atas kecintaan saya terhadap daerah ini," sebut Ali.

Komandan Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) ini sukses mengantarkan pasangan nomor urut 01 itu menjadi pemenang di Sulteng.

Raihan prestasi itu bahkan mengantarkan nama Ahmad Ali digadang-gandang bakal mengisi salah satu slot kursi menteri di kabinet periode kedua Joko Widodo. Namun Ahmad Ali menegaskan bahwa dirinya telah mantap memilih balik ke Sulawesi Tengah untuk membangun kampung halaman.

"Bukan karena mengejar jabatan, saya maju sebagai calon gubernur Sulteng. Melainkan saya ingin mengabdikan diri kepada daerah ini, karena sudah banyak memberikan kepada saya," ujar dia.

Kendati demikian Ahmad Ali menerangkan bahwa tentunya ada syarat untuk maju dan bertarung pada pilkada Sulteng tahun 2020.

Pertama, menurut  Ali, pihaknya harus mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat di Sulteng. Kedua, NasDem menjadi pemenang di Sulteng hasil Pileg 2019. Meski syarat tersebut terpenuhi, dari sisi kuantitas, Partai NasDem masih kekurangan dua kursi.

Oleh karena itu, berdasarkan syarat untuk menjadi calon gubernur harus diusung paling sedikit sekitar sembilan kursi anggota DPRD Sulteng. Sehingga NasDem masih harus bekerja untuk memenuhi syarat dukungan sebagai calon, yakni membangun koalisi dengan beberapa partai politik.

"NasDem memang menjadi pemenang, namun hanya mendapat tujuh kursi. Dengan begitu, kurang dua kursi. Setelah koalisi terbangun dan terbangun kesepakatan-kesepakatan dan calon wakil sudah ada, maka selanjutnya saya akan deklarasi," tegasnya.(Ant/*)

Add Comment