Willy Aditya: NasDem Konsisten Tolak Revisi UU MD3

JAKARTA (2 September):  Partai NasDem tetap konsisten menolak revisi UU MD3, yang merevisi kursi pimpinan MPR menjadi 10. Karena hal ini dapat berdampak buruk kepada partai pemenang dan terlihat revisi pada UU MD3 ini seperti politik akomodasi.

"NasDem  memandang pemilu di Indonesia proporsional. Di mana diberikan hak pada partai politik pemenang pemilu memimpin DPR dan untuk MPR bisa mengajukan paket pimpinan. Prinsip Nasdem bukan politik akomodasi, apalagi dagang sapi. Pemilu bukan untuk membuat semuanya senang, namun ada yang kalah dan ada yang menang," tegas Willy Aditya, Ketua DPP Partai NasDem, sebagaimana dilansir Rakyat Merdeka (31/8).

Selanjutnya Willy, menyampaikan bahwa NasDem hadir dengan menjujung tinggi etika berpolitik. Seperti contoh pada tahun 2014 Partai NasDem menolak jatah alat kelengkapan dewan di komisi dan badan di DPR. Politik juga harus memberikan keteladanan siap dipimpin maupun memimpin.

NasDem  tetap berupaya untuk memertahankan UU MD3 yang lama. Dengan melakukan komunikasi dan mengajak partai koalisi untuk tetap melihat efek ke depannya

"Kami tetap mengajak teman-teman di koalisi untuk waras. Maksudnya, tidak mengulangi kembali praktik  politik bagi-bagi kekuasaan sebagai alat kompromi. Kejadian ini benar-benar memainkan akal sehat kita dan UU dibuat yang berdasarkan nafsu," ujar Willy.

Terkait polemik yang terjadi saat ini, Willy berharap kepada Presiden untuk melihat kondisi dinamika pada 2014, karena dapat menjadi problem bagi partai yang seharusnya mendapatkan haknya. 

"Kita tunggu saja sikap Presiden yang masih menerima kajian untuk mengakhiri polemik ini," tutup Willy.(*)

Add Comment