Martin Sesalkan Soal 'Wisata Halal' Danau Toba

JAKARTA (3 September): Ketua DPP Partai NasDem yang juga caleg terpilih DPR RI dari Partai NasDem Dapil Sumatera Utara II, Martin Manurung menyesalkan adanya isu-isu yang berkaitan dengan keyakinan agama dibawa ke ranah publik. 

Hal tersebut terkait rencana Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang akan mengembangkan konsep wisata halal di kawasan Danau Toba. Termasuk juga menata pemotongan hewan berkaki empat (babi) dengan alasan untuk mendukung kemajuan pariwisata di kawasan Danau Toba.

"Halal dan haram itu kan persoalan keyakinan individu. Hal-hal seperti itu harusnya tidak usah dibawa ke dalam ranah publik, karena akan jadi problematik," kata Martin Manurung, di Jakarta, Senin (2/9).

Martin menyarankan agar pembahasan wisata halal dilakukan dalam rapat tertutup bersama kepala daerah sekawasan dan tokoh masyarakat.  Dalam diskusi itu juga dibahas bagaimana menata kawasan Danau Toba menjadi lebih baik dan lebih bersih.

"Kemudian juga kelengkapan-kelengkapan lain, seperti rumah makan yang ditambah. Misalnya rumah makan nasional (rumah makan yang tidak menjual daging babi). Sebenarnya sudah banyak rumah makan nasional di kawasan Toba," ujar Martin.

Martin juga menambahkan, hal-hal yang bersifat sensitif tidak perlu dibawa ke dalam ranah publik dalam wacana diskusi terbuka. Istilah ‘wisata halal'  sudah dapat menjadi hal yang problematik, karena apabila ada wisata halal, nantinya akan timbul istilah ‘wisata haram’.

Lanjut Martin, halal atau haram merupakan urusan masing-masing dengan Tuhannya. Jika hal itu dibawa ke ranah publik, semua orang akan memperdebatkannya.

"Jadinya identitas dan bisa menimbulkan gesekan. Kita ini sudah cukup bergesekan. Sudah ada soal Papua, sampai sekarang Presiden Joko Widodo juga harus menyelesaikannya dengan tuntas. Jangan ditambah-tambah lagi persoalan bangsa ini," tegas Martin.

Martin menyatakan alangkah lebih bijak jika Gubernur Sumut memberikan jawaban bagaimana menyelesaikan masalah narkoba, kemiskinan, pendidikan, mentalitas, kebodohan, dan stunting yang terjadi di Sumut. 

"Persoalan di Sumut bukan persoalan wisata halal. Jangan habis energi kita memperdebatkan hal yang tidak perlu. Kita berdebat soal yang tidak pokok," tutupnya.

Seperti diketahui, wacana wisata halal mendapat respons dari masyarakat Batak. Bahkan puluhan mahasiswa melakukan aksi demo terkait hal itu.(*)

Add Comment