Balitbang Arkeologi Nasional Sebut Ratu Kalinyamat Fakta Sejarah
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JEPARA (17 September): Badan Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Rumah Peradaban Kalinyamat mendukung usaha Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) yang diketuai Lestari Moerdijat, dalam mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat.
Dukungan itu diberikan mengingat Ratu Kalinyamat adalah salah satu dari tiga perempaun hebat di Jepara. Fakta-fakta sejarah menunjukkan keberadaan Ratu Kalinyamat.
Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Soelistyanto, menyampaikan peranan Ratu Kalinyamat pada abad ke 16 sangat luar biasa. Poros maritim yang digagas Presiden Joko Widodo, sebelumnya sudah diwujudkan Ratu Kalinyamat.
“Saya setuju usulan Pemkab Jepara Ratu Kalinyamat jadi pahlawan nasional. Kami akan terus mengusahakan itu. Ratu Kalinyamat fakta sejarah,” ujar Bambang di hadapan ratusan pelajar Jepara dalam kegiatan sosialisasi Rumah Peradaban Kalinyamat di Kantor Bupati Jepara, Jalan Kartini No.1, Panggang I Kecamayan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (17/9).
Lebih jauh Bambang juga menuturkan, Ratu Kalinyamat adalah pemimpin kerajaan maritim yang mampu mengekspor beras ke berbagai belahan dunia. Ratu Kalinyamat juga dikenal gigih dalam melawan kolonialisme.
“Kerajaan yang dipimpinnya, dikenal sebagai kerajaan maritim di pantai utara Jawa yang kuat. Sementara, Ratu Kalinyamat digambarkan sebagai sosok ratu perempuan yang kaya dan mempunyai kekuasaan besar,” kata Bambang.
Anggota Tim Pakar YDBL yang juga peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo menjelaskan benda-benda peninggalan yang dapat dijadikan bukti bahwa Ratu Kalinyamat benar-benar ada berhasil ditemukan di Jepara, seperti batu gilang, sisa-sisa permukiman, dan benteng keraton.
“Dari penelitian yang kami lakukan di Jepara, bukti-bukti arkeologis berhasil kami temukan,” ujar Bambang Budi yang juga seorang arkeolog.
Bukti arkeologis yang ditemukan dijadikan data pendukung pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat.
“Kami lakukan itu semua untuk kepentingan pengajuan gelar pahlawan nasional,” tandas Bambang Budi.(*)