Langkah Awal Perumusan GBHP NasDem
JAKARTA (26 September): DPP NasDem menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pertama dalam proses perumusan Garis Besar Haluan Partai (GBHP) NasDem.
FGD ini dilakukan sebagai upaya menyatukan visi dan misi seluruh kader untuk mencapai tujuan ideologis.
"Nantinya GBHP ini akan berisi panduan untuk seluruh tingkatan kader agar memahami dan mengerti roh Partai NasDem. Karena ini merupakan langkah dan upaya partai untuk menyamakan visi dan misi untuk mewujudkan tujuan partai," jelas Koordinator GBHP, Martin Manurung saat membuka FGD di Auditorium DPP Partai NasDem, Jakarta, Kamis (26/9).
Martin mengungkapkan GBHP ini harus dirumuskan dan diciptakan sebagai karakteristik Partai NasDem. Dengan bermodalkan persamaan pemikiran menjadi bekal memimpin partai.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah berpesan setiap kader disiapkan untuk dapat memimpin, karena regenerasi ketua umum suatu saat akan pindah ke kader-kader yang potensial.
"Jika suatu saat NasDem besar, kita harus siap jika Pak Surya tidak lagi memimpin," ungkap anggota DPR RI terpilih tersebut.
Tim Kerja GBHP, Saan Mustopa berharap perumusaan GBHP ini menjadi tataran operasional untuk masa ke masa yang bertahan terhadap tantangan zaman.
"Untuk menjawab itu semua, maka perlu dirumuskan ideologi partai yang kuat, dan memiliki ciri khas agar menciptakan partai yang berbeda dengan partai lainnya, karena identik partai politik di Indonesia sudah sangat kabur," ujar mantan aktivis HMI saat menjadi moderator pada FGD tersebut.
Pada diskusi yang dihadiri sejumlah pembicara di luar partai seperti Prof Anhar Gonggong mengatakan, ideologi partai saat ini hanya sebatas tulisan namun minim penerapannya yang sesuai dengan arah awal negara Indonesia.
"Ada kesalahan pikir, selama 74 tahun pemerintah belum mampu merumuskan falsafah masyarakat adil makmur. Dengan adanya ini, semoga NasDem mampu menyelesaikan hingga menerapkan tujuan falsafah tersebut," harap ahli sejarah ini saat memberikan pandangannya.
Nara sumber lainnya Donny Gahral Adian pakar filsafat mengatakan bahwa ideologi sangatlah penting, terlebih pada partai politik.
"Pancasila sebagai dasar negara, dan setiap partai harus merumuskan ideologinya sendiri dengan aturan main melalui lintasan atau rambunya Pancasila agar tetap menjaga demokrasi. Hal inilah yang mengartikan Pancasila sebagai platform bangsa, supaya tetap menjaga demokrasi dan persatuan Indonesia," imbau Donny.
Dalam politik terlebih negara demokratis, Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia mengingatkan, partai yang bagus turut menciptakan politik partisipasi.
"Model demokratis partai jangan hanya mengambil suara dan menjadi pemilih hanya sebatas pengambil suara. Melainkan harus menjadi politik partisipasi dengan masyarakat dan pandangan partai yang sesuai dan konsisten," tutur dosen Pascasarjana Universitas Paramadina ini.
Pada kesempatan yang sama Zulfan Lindan, Ketua Kerja GBHP, menjelaskan arahnya FGD ke depan adalah untuk memperluas pandangan serta menjadi bahan pertimbangan.
"Inilah upaya agar Partai NasDem dapat menempatkan ideologi yang menjadi dasar partai yang sesuai dengan landasan negara Pancasila," pungkasnya.(*)