NasDem Siapkan Kemandirian Ekonomi Indonesia
JAKARTA (16 Oktober): Di tengah himpitan ekonomi global dan perang dagang, Partai NasDem menggelar forum group discussion (FGD) dalam upaya merumuskan Garis Besar Haluan Partai (GBHP) NasDem guna menciptakan kemandirian ekonomi Indonesia.
Dr I Kadek Dian Sutrisna Artha, ahli ekonomi lulusan Groningen University of The Netherlands, menyarankan agar Indonesia lewat Partai NasDem bisa memanfaatkan kondisi ekonomi saat ini untuk menjadikan negeri ini berdikari di bidang ekonomi.
"Sesungguhnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat bisa dimanfaatkan Indonesia dan memberikan keuntungan karena perang dagang tidak selalu negatif," tutur Kadek saat menjadi narasumber FGD di Auditorium DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Sebagai pakar ekonomi, Kadek menyarankan untuk mengatasi kondisi perang dagang dunia dan globalisasi berdampak positif bagi Indonesia, pemerintah harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif, penegakan hukum, kualitas SDM, koordinasi pemerintah pusat dan daerah harus baik.
Heri Firdaus, Head of Center of Industry and Trade-INDEF) mengatakan liberalisasi ekonomi, turut menciptakan kesepakatan-kesepakatan baru guna mengurangi tarif impor, tetapi terjadi peningkatan nontarif.
Sayangnya, menurut dia, penetapan nontarif itu membawa kesulitan sendiri buat Indonesia.
"Jika kita mengekspor mangga, memang biaya tarif impornya hilang, namun peningkatan nontarifnya dipertinggi. Negara pengimpor memberlakukan syarat yang lebih berat menyangkut kualitas buah, seperti seberapa tingkat kandungan pestisidanya dan sebagainya," katanya.
Ujung-ujungnya, penetapan nontarif itu mempersulit Indonesia, apalagi kalau kualitas produk Indonesia masih seperti sekarang, "kita sulit melakukan ekspor," ujarnya.
Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR RI Fraksi NasDem mengatakan sebenarnya tekanan krisis global sudah dialami sejak lama. Namun mengapa muncul ketakutan dalam menghadapi ekonomi global saat ini, ia bertanya. Menurut dia, hal itu disebabkan tidak adanya konsistensinya pemerintah dalam membuat kebijakan.
"Kebijakan antarkementerian, BUMN dan lembaga pemerintah lainnya sering tidak nyambung. Inilah yang mengakibatkan kurang maksimalnya berbagai kebijakan," tegas Rachmad Gobel.
Menurut dia, berdikari tidak hanya bicara soal ekonomi, namun pengetahuan dan identitas bangsa juga harus ditingkatkan. "Jangan sampai berdikari dan kesejahteraan dalam membangun negara hanya dihubungkan oleh ekonomi semata."
"Saat ini NasDem punya peran strategis, punya 59 anggota dewan. Inilah pekerjaan rumah besar NasDem untuk mewujudkan ekonomi berdikari," tutup Gobel.
Dalam FGD ini, Ahmad Hatari, anggota DPR Fraksi NasDem mengingatkan perang dagang saat ini menjadi tantangan bagi Indonesia. "Kita tidak bisa mundur. Harus kita hadapi dan memenangkan," katanya.(BA/*)