NasDem Kota Surabaya Masuki Tahapan Pemaparan Visi Misi Cakada
SURABAYA (27 Oktober): Partai NasDem Kota Surabaya mulai menggelar tahapan pemaparan visi misi bakal calon wali kota Surabaya di Hotel Elmi, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu dan Minggu (26-27/10).
Sebanyak 11 pendaftar yang telah mengembalikan formulir mulai memaparkan visi misinya di depan Tim Penjaringan Bakal Calon Kepada Daerah yang khusus didatangkan NasDem Kota Surabaya.
Sebelas nama itu adalah Gunawan, Ali Azhara, Dwi Astuti, Vinsensius Awey, Ngatmisih, Budi Santoso, Harianto, Zahrul Azhar Asad, Firmansyah Ali, Soetjipto Joe Angga dan Agustiawan Arie W.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Kepala Daerah (Bappilukada) NasDem Kota Surabaya, Mochamad Djauhari mengatakan, tahapan pemaparan visi misi ini merupakan lanjutan dari rangkaian pendaftaran bacawali.
"Tahap ini kami lakukan karena kami menginginkan calon terbaik. Kami menyadari, untuk menata Surabaya tidak bisa asal-asalan. Sehingga, kami sangat selektif dalam menentukan calon," ungkap Djauhari di sela tahapan, Sabtu (26/10).
Lebih jauh Djauhari menjelaskan, dalam tahapan ini ada tiga panelis yang didatangkan untuk menggali lebih dalam visi dan misi para bacalon. Di antaranya, Dr Suko Widodo, pakar komunikasi Universitas Airlangga, Ir Putu Rudy pakar perencanaan wilayah dan kota Institut Teknologi 10 Nopember.
"Pak Suko Widodo yang akan membahas persoalan birokrasi dan komunikasi kedaerahan, lalu Pak Putu Rudy membahas persoalan konsep pembangunan wilayah. Lalu yang komitmen partai dari tim Bappilu," paparnya.
Hasil pemaparan visi misi ini, tambah Djauhari, akan dijadikan bahan pertimbangan utama dalam pemberian rekomendasi.
Direncanakan, akan ada tiga nama yang akan mendapat rekomendasi dari Bappilukada ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang akan kembali melakukan penggodokan, kemudian terakhir akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Setelah berada di DPP, nantinya nama-nama yang direkomendasi akan disurvei melalui tim survei yang dimiliki partai.
Djauhari mengatakan, ada beberapa aspek yang harus dimiliki para bacalon. Di antaranya memiliki aspek elektabilitas, aspek akseptabilitas, aspek popularitas, dan finansial yang cukup untuk berkampanye.(*)