Gubernur Jabar Dapat Panggung di Kongres II Partai NasDem

JAKARTA (10 November): Kongres II Partai NasDem yang bertemakan Restorasi untuk Indonesia Maju menggelar workshop Fraksi Partai NasDem yang diikuti 1.800 anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tampil dalam forum tersebut sebagai pembicara.

Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Ali yang membuka workshop menekankan pentingnya setiap anggota DPRD untuk menjalankan fungsi kedewanan pada berbagai tingkatan, baik tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat provinsi.

“Kualitas kita sebagai kader Partai NasDem harus kita tunjukkan dalam program aksi dalam menjalankan tugas kedewanan,” tegasnya di  JIEXPO Kemayoran Jakarta, Minggu (10/11).

Ahmad Ali mengajak setiap peserta memanfaatkan workshop ini sebagai sarana untuk memperoleh berbagi pengalaman. Terutama, kemampuan dalam mendorong program inklusif yang menjadi program pemerintah daerah.

“Ini penting, dalam tugas kedewanan kita mendukung pembangunan dari setiap daerah, agar mampu menopang target pembangunan nasional,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjadi pembicara dalam workshop tersebut. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah sebagai komponen pembangunan di tingkat bawah.

RK akronim akrab Ridwan Kamil menekankan bahwa daya dukung legislatif di tingkat daerah memiliki urgensi bagi Indonesia yang tengah menghadapi tantangan perubahan dunia. 

“Untuk memahami urgensi itu, saya mengajak bahwa kita harus kembali sebagai orang yang memiliki tujuan. Orang yang tidak punya tujuan hidup, itu seperti layang-layang putus. Kemuliaan kita ada pada kemanfaatan kita,” ungkapnya.

RK menekankan bahwa kebermanfaatan setiap anggota dewan dapat bersifat langsung kepada masyarakat, maupun digulirkan melalui fungsi yang dijalankan.

“Buat apa menjadi anggota dewan kalau besok lusa tidak ada perubahan dalam memberikan manfaat buat masyarakat,” tegasnya.

RK menekankan bahwa Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara besar. Hal itu juga didukung oleh berbagai riset dengan pendekatan ilmiah, bahwa pada usia kemerdekaan 100 tahun, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara adidaya.

“Kemana pun saya pergi, dunia membutuhkan Indonesia. Secara ilmiah kita akan menjadi negara adidaya. Jarak usia 100 tahun Indonesia merdeka tinggal 26 tahun lagi,” ungkapnya.

Ia mengutip beberapa survei bahwa untuk menyongsong visi tersebut, diperlukan tiga syarat, yaitu pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen; adanya generasi milenial yang kompetitif; dan demokrasi yang damai dan kondusif.

“Kita perlu berkaca pada Yugoslavia yang menjadi negara gagal karena setiap provinsinya tidak bisa menjaga persatuan. Dari situ kita belajar bahwa tidak ada pembangunan kalau tidak ada stabilitas sosial,” kata RK.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa setiap kepala daerah harus mampu mengembangkan sumber dana pembangunan. Ini juga harus dipahami oleh setiap anggota legislatifnya.

“Sebagian kita berpikir bahwa membangun daerah hanya mengandalkan APBD. Padahal ada delapan sumber dana pembangunan alternatif,” jelasnya.

Di hadapan para kader NasDem, ia menyatakan siap untuk memberikan berbagai pengetahuan lebih lanjut atas pengalaman yang telah dilakukan di pemerintahan kota Bandung, maupun saat ini di Provinsi Jawa Barat kepada setiap kader NasDem. []

Add Comment