Politik Restorasi Atasi Masalah Bangsa
JAKARTA (12 November): Partai NasDem mempunyai misi besar untuk kemajuan Indonesia. Partai yang baru saja menggelar Kongres II itu mantap dengan gerakan perubahan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Anggota Fraksi NasDem DPR RI, Charles Meikyansyah, mengemukakan itu di Jakarta, Selasa (12/11).
Menurut Charles, selama delapan tahun usia NasDem, partai yang awalnya diremehkan telah menjelma menjadi semakin dipercaya masyarakat.
"Ibarat peribahasa, sekali layar terkembang, pantang surut. Awalnya diremehkan bahwa partai baru tidak akan bertahan di rimba politik, tapi seluruh penghuni NasDem yakin kerja keras tidak akan mengkhianati hasil," tegas Charles.
Dia menjelaskan di tengah ketidakpercayaan masyarakat kepada partai, NasDem malah dipercaya dengan lolos ambang batas parliamentary threshold dengan memperoleh 8.402.812 suara atau 6,72% pada Pemilu 2014. Hal tersebut menjadi capaian yang menandai NasDem sebagai partai baru yang memperoleh suara terbesar.
Ketika politik Indonesia berbiaya mahal, NasDem lagi-lagi menggratiskan seluruh anak bangsa terbaik dalam gerakan restorasi tanpa mahar. Hasilnya, pada Pemilu 2019, NasDem mendapatkan 12.661.792 suara atau 9,05%. Terjadi peningkatan suara 4.258.980. Torehan itu memukau di tengah hampir sebagaian besar partai politik mengalami stagnasi dan penurunan perolehan suara.
"Tentu torehan yang memukau pada 2014 dan 2019 bukanlah akhir dari perjalanan partai dalam mewujudkan cita-citanya. NasDem harus terus bergerak maju. Di tengah dua momen penting partai, yaitu kongres dan ulang tahun, diskursus gerakan restorasi harus dihadirkan," jelas Ketua DPP Partai NasDem bidang Media dan Komunikasi Publik itu.
Charles mengatakan sebagai gagasan, restorasi bertumpu pada Indonesia yang merdeka sebagai negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya. Pada tataran praktis, gagagasan restorasi Indonesia mewujud dalam advokasi kebijakan yang ke depan akan menjadi arah partai.
Dalam gagasan tersebut, partai menganggap amendemen konstitusi penting sebagai fondasi. Konstitusi harus mengalami pembaharuan agar tak lekang oleh zaman.
"Kontekstualisasi konstitusi akan membuat kita terhindar dari kungkungan masa lalu. Kedua, modernisasi partai. Partai sebagai agregasi kepentingan publik harus menghasilkan kader-kader terbaik untuk menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa," kata Charles.
Dia mengatakan situasi global yang penuh dengan volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) membutuhkan pemikiran dan jalan keluar agar Indonesia mampu menghadapi ancaman resesi global.
Sebagai partai koalisi, tambahnya, NasDem mendorong dan menawarkan politik restorasi sebagai proposal dalam menghadapi resesi dan ancaman bangsa agar tidak terkena badai krisis ekonomi.
"NasDem mendorong seluruh kekuatan partai untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan serta pembangunan iklim ekonomi yang aman dan berkelanjutan," jelas Charles.
Dia juga mengatakan tantangan dan ancaman ke depan ialah permasalahan lingkungan. Menurut dia, harus ada konsensus dan aksi global menghadapi ancaman lingkungan.
Selain mendorong kerja sama global seperti Paris Agreement dan pengarusutamaan green policy dalam level domestik, juga menyerukan aksi mendukung Indonesia Bebas Sampah Plastik melalui pengurangan penggunaan air kemasan dan atau pembangunan fasilitas air minum gratis (potable water) di instansi/kantor/sekretariat masing-masing.
"Yang terakhir adalah memperteguh Pancasila sebagai napas setiap kebijakan legislatif dan eksekutif untuk tercapainya cita-cita kemerdekaan. Membumikan politik restorasi menjadi pekerjaan rumah NasDem," ucap Charles.(Medcom/*)