Mensos Diminta Terjun Langsung Rasakan Kemiskinan
JAKARTA (20 November): Pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai serius menangani masalah sosial. Hal itu terlihat dari kenaikan signifikan anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Kemensos diminta menunjukkan keseriusan dengan semakin turunnya angka keluarga penerima manfaat (KPM).
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Lisda Hendrajoni mengemukakan itu dalam rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Sosial Juliari Batubara di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Rabu (20/11).
“Saya mencatat tahun 2015 anggaran Kemensos sebesar Rp22 triliun. Tiga tahun kemudian meningkat menjadi Rp43 triliun. Tahun 2019 ini menjadi Rp59 triliun. Dan pada tahun depan (2020) menjadi Rp62 triliun,” kata Lisda.
Dia menilai dari postur anggaran tersebut menunjukkan upaya pemerintah mengentaskan angka kemiskinan. Namun, ia menyayangkan rasio kenaikan anggaran belum berbanding lurus dengan rasio penurunan angka kemiskinan.
Politisi NasDem dari daerah pemilihan Sumatera Barat I itu menunjukkan data jumlah penduduk miskin. Pada Maret 2015 tercatat jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 28,59 juta atau 11,22% dari total jumlah penduduk.
“Data menunjukkan hanya terjadi penurunan orang miskin sebesar 0,16 persen atau cuma 250.000 orang per September 2016 atau menjadi 27,76 juta. Sedangkan pada September 2017 turunnya hanya 1,19 juta orang,” jelasnya.
Untuk dapat menekan angka kemiskinan, Lisda menekankan pentingnya data KPM. Menurut dia, kesuksesan Kemensos menekan angka kemiskinan tidak tercermin dari data KPM.
“Ini ada kondisi tidak terkoreksinya data KPM, karena dari tahun 2007 sampai 2019 ini jumlah KPM malah naik. Ada yang aneh, harusnya berkurang,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap Kemensos harus bisa melakukan evaluasi terhadap KPM.
“Sekali-sekali Pak Menteri dan jajaran turun dan menginap di tengah masyarakat kita yang miskin tersebut. Intinya kalau kita bekerja dengan hati, maka akan bisa melihat apa permasalahan yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus diperbuat,” pungkasnya. []