Pilkada Langsung Sesungguhnya Kedaulatan Rakyat

JAKARTA (20 November): Pilkada Langsung itu sesungguhnya bukti konkret kedaulatan rakyat karena pemimpinnya dipilih secara langsung oleh rakyat.  Itu juga berarti pemimpin tersebut mendapat legitimasi dari masyarakat.

Hal tersebut disampaikan legislator NasDem asal Nusa Tenggara Timur, Ratu Wulla Talu saat menjadi pemateri dalam Dialog Kenegaraan yang mengambil tajuk "Bisakah Pilkada Majukan Daerah?” di Media Center DPR/MPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

"Pilkada Langsung itu indikasi demokrasi yang sangat baik karena legitimasi semakin kuat. Dari situ kita akan mendapat dukungan dari masyarakat untuk menjalankan program yang didukung masyarakat dan di situ kedaulatan rakyat benar-benar terjadi," tegas Ratu Wulla.

Ratu Wulla Talu juga mengatakan tentang pilkada langsung, apakah akan memajukan daerah atau tidak, itu sangat relatif, dan tergantung kondisi.

"Saya pikir itu juga tergantung dari komitmen setiap kandidat atau individu atau pribadi yang mau maju dalam pilkada," terangnya.

Jika memang komitmennya untuk membangun daerah, tambah Ketua Garda Pemuda NasDem NTT itu, maka dia akan berusaha semaksimal mungkin dan akan berkomitmen terhadap panggilannya untuk bekerja sebaik mungkin bekerja untuk memajukan daerah. 

"Tapi memang, ada risiko pada pilkada langsung, berupa cost yang tinggi," ungkap Ratu Wulla.

Lebih jauh Ratu Wulla juga menerangkan, jika pilihannya pada pilkada tidak langsung, atau dipilih oleh DPRD, itu adalah sebuah kemunduran.

"Kita sudah berjuang untuk sampai di pilkada langusng dan itu butuh proses yang panjang dan membutuhkan banyak pengorbanan. Kalau kemudian kita balik lagi ke DPRD yang memilih kepala daerah, jelas ini sebuah kemunduran," papar Ratu.

Maka itu Ratu menyarankan agar sistemnya yang diperbaiki, agar ke depannya pilkada langsung tidak berpotensi korupsi dan sistemnya bisa memberikan efek yang baik untuk pembangunan di daerah.

Ratu juga mencontohkan pesta demokrasi dalam pileg lalu. Jika banyak orang banyak mengeluarkan cost tinggi untuk ke Senayan, dirinya justru tidak mengeluarkan biaya tinggi.

 

"Saya katakan kepada masyarakat, jika ingin saya kampanye di daerahanya, maka seluruh biaya makan dan minum ditanggung sendiri oleh masyarakat, sehingga beban biaya itu ditanggung masyarakat. Bukan saya yang ingin dijadikan wakil mereka," terang Ratu.

Bahkan, tambah Ratu, jika ada masyarakat yang ingin pasang spanduk, umbul-umbul, poster dan sebagainya, mereka mau mengganti ongkos cetaknya.

"Saya memang telah melakukan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga cost politik itu bisa ditekan dan saya sekarang tidak terbebani untuk mengganti ongkos politik saat pencalegan," tegas Ratu.

Diterangkannya, butuh waktu cukup lama untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat seperti yang Ratu lakukan. Istri Bupati Sumba Barat Daya ini bahkan harus turun ke tengah masyarakat untuk memberikan pendidikan politik tersebut.(*)

Add Comment