Fraksi Partai NasDem DPR Berharap PLN Lebih Kreatif

JAKARTA (25 November): Fraksi Partai NasDem DPR-RI berharap agar PLN lebih kreatif dalam membangun pembangkit tenaga listrik, sebab listrik merupakan energi strategis. 

Diingatkan, segala permasalahan terkait listrik menjadi perhatian seluruh penduduk Indonesia. Oleh sebab itu PLN selaku pihak yang dipercaya oleh pemerintah mampu memastikan bahwa Indonesia (dari Sabang sampai Merauke, dari Miangar sampai Pulau Rote) harus terang.

Harapan itu diungkapkan ketika Komisi VII DPR yang dipimpin ketuanya, Sugeng Suparwoto (NasDem), mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran PLN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/11).

RDP membahas mengenai proses pembangunan pembangkit listrik 35 gigga watt dan transmisi; rencana program kerja tahun 2020; dan laporan PLN terkait tindak lanjut pemadaman listrik bulan Agustus 2019.

"Menyusul dibatasinya penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik sebagaimana diwajibkan dalam Paris Agreement, maka sudah saatnya kita di Indonesia lebih fokus kepada pembangunan pembangkit tenaga listrik yang bersumber dari energi terbarukan," ungkap Sugeng di sela-sela memimpin RDP.

Hal senada juga diungkapkan Ina Elisabeth Kobak, anggota DPR dari Fraksi NasDem. PLN harus kreatif, katanya.

Dia mengatakan, arah pembangunan pembangkit tenaga listrik yang dilakukan PLN sebaiknya lebih bersumber pada kekuatan alam, khususnya untuk ketenagalistrikan di Papua yang kondisi geografisnya paling ekstrem. 

"Apabila bisa, saya berharap PLN bisa lebih variatif dalam membangun pembangkit listrik di Papua. Sebaiknya pertimbangkan pembangkit listrik yang memanfaatkan kekuatan alam seperti pembangkit listrik tenaga air terjun seperti yang sudah diterapkan di salah satu di dusun di Papua," katanya.

Selain itu, Ina juga menyoroti harga listrik yang tidak sama di Papua. Ia berharap PLN dapat menerapkan program satu harga listrik secara menyeluruh. 

"Apabila memang ada kebijakan listrik satu harga di seluruh Indonesia, saya minta PLN bisa menetapkan kebijakan satu harga tersebut di Papua. Kami sudah lelah merasakan tarif listrik yang lebih mahal dari daerah lain,” ungkapnya.*

Add Comment